Kunjungan penliitian BRIN ke NU Care-LAZISNU Rabu (18/06/2025). (Foto: Zahra)

Bagikan:  

BRIN Teliti Green Zakat NU Care-LAZISNU: Dorong Filantropi Islam Ramah Lingkungan melalui Pesantren Hijau

By Kendi Setiawan

18/06/2025

106 kali dilihat

Jakarta, NU Care
Para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian terhadap praktik Green Zakat yang dijalankan oleh NU Care-LAZISNU.

Penelitian ini berfokus pada implementasi zakat yang tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan, seperti program Pesantren Hijau, Green Qurban, dan penyaluran zakat produktif yakni pemberdayaan UMKM.

Ketua tim riset, Nugroho Eko Atmanto menyampaikan bahwa riset ini bertujuan untuk menggali kontribusi zakat terhadap isu keberlanjutan. 

"Kami ingin melihat sejauh mana zakat bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan. Apakah masyarakat sudah memahami bahwa dana zakat juga dapat digunakan untuk mendukung program-program seperti penghijauan, pengelolaan sampah, hingga energi alternatif," ungkapnya dalam kunjugan yang berlangsung di Kantor LAZISNU PBNU, Jalan Kramat VI No. 24 pada Rabu (18/06/2025).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa menjelaskan realita yang terjadi di masyarakat.

“Perlu ada sosialisasi bahwa penyaluran zakat secara optimal seharusnya dilakukan melalui lembaga amil. Ini memang masih menjadi tantangan kami untuk mengedukasi masyarakat tentang zakat produktif,” terang Moesafa.

Qohari Kholil, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU juga menegaskan bahwa Green Zakat merupakan manifestasi dari tagline PBNU ‘Merawat Jagad, Membangun Peradaban’. 

“Kami menjalankan berbagai program lingkungan, contohnya program Pesantren Hijau, yang ada di tujuh titik di Pulau Jawa, fokus pada pengelolaan air, sampah, energi, dan penghijauan. Kami bermitra dengan Bank Mega Syariah, LPBI PBNU, RMI PBNU, Inowastek, dan Bank Sampah Nusantara,” papar Qohari.

Sementara itu, peneliti dari Pusat Riset Agama dan Kepercayaan, Umi Masfiah menambahkan bahwa riset ini juga menyasar aspek syariah dan kepercayaan publik. 

“Kami menggali bagaimana Dewan Pengawas Syariah memandang zakat hijau dan melihat peran strategis PBNU dalam membina pesantren agar tidak hanya fokus pada pendidikan, tapi juga menjadi agen pelestarian lingkungan,” tutur Umi.

Tak hanya Pesantren Hijau, Qohari juga menyebutkan inisiatif Green Qurban yang telah dijalankan sejak 2020. 

“Kita pakai besek bambu dan daun pisang untuk kemasan daging qurban,” tambahnya.

Pewarta: Zahra
Editor: Kendi Setiawan

filantropi
Pesantren Hijau
filantropi
Pesantren Hijau

Berita Lainnya