Kunjungan Tim Pesantren Hijau ke Ponpes Al Kenaniyah di Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Selasa (11/10/2022).

Bagikan:  

Asesmen Program Pesantren Hijau, LAZISNU PBNU Kunjungi Ponpes Al Kenaniyah Jakarta Timur

By Noerhadi

12/10/2022

388 kali dilihat

Jakarta, NU Care

Sebagai tindak lanjut program, Tim Pesantren Hijau melakukan kunjungan dan asesmen ke Pondok Pesantren Al Kenaniyah di Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, pada Selasa (11/10/2022).

“Hari ini kami dari Tim Pesantren Hijau, dari LAZISNU PBNU melakukan asesmen, monitoring (pemantauan) ke Ponpes Al Kenaniyah Jakarta Timur dalam program Pesantren Hijau, yang merupakan program kolaborasi tiga lembaga di PBNU, yaitu LAZISNU, LPBI, dan RMI, dengan didukung oleh Bank Mega Syariah yang juga memiliki kepedulian atas isu-isu lingkungan,” ungkap Bendahara Program Pesantren Hijau, Dinny Farwita.

Dinny menjelaskan, kegiatan asesmen dimulai dengan mendengarkan pemaparan dari pihak pesantren terkait isu-isu lingkungan hidup yang telah dijalankan, seperti kebersihan pesantren, penghijauan, pengolahan sampah, hingga penghematan energi.

Pengurus Pondok Pesantren Putri Al Kenaniyah mengajak Tim Pesantren Hijau untuk meninjau setiap lingkungan Pesantren

Ia menyebut, Ponpes Al Kenaniyah adalah pesantren terakhir yang dilakukan asesmen, dari 7 (tujuh) pesantren percontohan Pesantren Hijau di lima provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten.

“Setelah melakukan asesmen, kami pelajari apa yang dapat kami lakukan di tiap pesantren percontohan. Jadi dari tujuh pesantren yang menerapkan konsep dan praktik Pesantren Hijau, apa yang bisa kami adopsi untuk pesantren lain; misal praktik dari pesantren lain (diadopsi) ke Pesantren Al Kenaniyah, begitu pun sebaliknya,” jelasnya.

Adapun sejumlah Ponpes percontohan untuk program Pesantren Hijau di antaranya, (1) Pondok Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) Kompleks Syeikh Asrjad Menes, Pandeglang Banten; (2) Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo Jawa Timur; (3) Pondok Pesantren Al Kenaniyah Jakarta; (4) Pesantren Mahasina Bekasi; (5) Pesantren Al-Mubarok Mranggen, Demak Jawa Tengah; (6) Pesantren Al-Hamidiyah, Depok Jawa Barat, dan; (7) Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jakarta.

Manajer Pendistribusian NU Care-LAZISNU PBNU Dewi Rochmawati, yang juga hadir pada kunjungan tersebut berharap bahwa Ponpes Al Kenaniyah dapat menjadi contoh bagi pesantren lain yang ingin menduplikasi konsep dan praktik Pesantren Hijau.

“Harapannya semoga Ponpes ini (Al Kenaniyah) bisa menjadi salah satu contoh bagi pesantren lain dalam program Pesantren Hijau, untuk mencetak santri yang sadar akan lingkungan, dengan semangat menyongsong satu abad NU, yaitu ‘Merawat Jagat, Membangun Perdaban',” ujar Dewi.

Dewi menyampaikan, pemilihan Al Kenaniyah sebagai salah satu Ponpes percontohan dari program Pesantren Hijau karena sebelumnya pesantren ini juga pernah dijadikan pilot project oleh lembaga lain di NU terkait dengan program lingkungan.

“Kami memilih Ponpes Al Kenaniyah sebagai pesantren percontohan karena sebelumnya sudah pernah ada dari lembaga NU yang melakukan pilot project di sini. Jadi tak ada salahnya kita kembali jalankan, agar suistainable atau berkelanjutan. Dan semoga dengan adanya program Pesantren Hijau ini, kita semua bisa memberikan kontribusi positif untuk bumi dan lingkungan, sesuai dengan tagline satu abad NU; merawat jagat,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan dari Ponpes Al Kenaniyah Nafilah Safitri mengungkapkan bahwa dalam menjaga kebersihan lingkungan, pengurus Pesantren menggalakkan program hari rutin membuang sampah, membersihkan kamar mandi, dan kamar para santri.

Tim Pesantren Hijau meninjau kamar mandi santriwati Pesantren Al Kenaniyah

“Namun untuk pengolahan limbah, kami belum sampai menjalankannya. Sudah ada edukasi terkait sampah organik dan non organik, tapi untuk pembuangannya kami rutin membuangnya ke tong sampah besar dan diangkut oleh dinas kebersihan,” ungkap Nafilah selaku Pengurus Ponpes Al Kenaniyah.

Terkait penghijauan, dirinya mengatakan sudah dilakukan oleh pengasuh dengan menanam pohon-pohon rindang dan berbuah, seperti pohon mangga, sawo, dan jambu air, yang kemudian dikonsumsi oleh para santriwati ketika panen.

Pihaknya berharap adanya pendampingan dan pemantauan dari Tim, agar Pesantren Al Kenaniyah dapat menggalakkan program yang dijalankan oleh lembaga di PBNU.

“Terima kasih sudah menjadikan Al Kenaniyah sebagai pesantren percontohan program Pesantren Hijau. Dan kami juga sadar bahwa siapa lagi yang menjaga lingkungan kalau bukan diri kami sendiri. Apalagi kebersihan berkaitan erat dengan kesehatan. Kami di sini hidup bersama, kalau tidak saling menjaga akan berdampak ke semua,” ucap Nafilah.

Salah seorang santri Al Kenaniyah, Najwa Alimah (18) menceritakan, setiap hari di Pesantren ada kegiatan bersih-bersih, mulai dari lingkungan asrama, kamar mandi, halaman, lapangan, dan tempat lainnya.

“Hari Minggu ada bersih-bersih secara serempak, gak cuma lingkungan asrama, tetapi pendopo dan kamar mandi. Setiap Jumat juga ada penilaian kamar. Tiap hari Selasa ada bersih-bersih kamar mandi, dan koridor kamar mandi juga harus dibersihkan setiap hari pada waktu Magrib. Kebersihan dapur dan aula juga ada santri yang membersihkan,” papar santriwati asal Bekasi ini.

Terkait barang-barang berbahan plastik, katanya, masih banyak santri yang menggunakan.

“Tapi kita sudah ada kesadaran pribadi untuk minum menggunakan tumblr atau alat makan dengan menggunakan piring pribadi. Jika ada penggunaan plastik, ada tempat untuk mengumpulkan plastiknya dan didaur ulang oleh pihak lain,” jelas Najwa, yang saat ini duduk di kelas XII jurusan IPA.

Ia pun berharap setiap santri Al Kenaniyah memiliki kesadaran diri untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Potret halaman Pesantren Al Kenaniyah yang ditumbuhi pohon-pohon

Untuk diketahui, Pondok Pesantren Al Kenaniyah yang berada di lingkungan padat penduduk Kota Jakarta Timur, memiliki luas lahan kurang lebih 4.000 meter. Ponpes Al Kenaniyah dipimpin oleh KH Hambali Ilyas, yang saat ini masuk dalam jajaran Rais Syuriyah PBNU.

Mulanya, pada tahun 1977 pihak keluarga dari KH Hambali Ilyas mendirikan sebuah Yayasan pendidikan dengan nama Al Khoirot, dengan tingkat pendidikan Madrasah Ibdtida’iyah (MI). Kemudian pada tahun 1981 diresmikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan TK, dengan nama Al Kenaniyah yang diambil dari nama Haji Kenan, seorang ulama dan tokoh masyarakat Betawi.

Selanjutnya, pada tahun 1994 Pesantren Al Kenaniyah diresmikan dengan tingkat pendidikan mulai dari MTs sampai Madrasah Aliyah (MA), khusus untuk santri putri. Sementara untuk Yayasan, sekarang sudah ada tingkat pendidikan mulai dari TK, MI, MTs, hingga MA.

Saat ini, santri Pondok Pesantren Al Kenaniyah berjumlah 125 santri putri, yang mayoritas berasal dari Jabodetabek, dengan jumlah tenaga pendidik 35 orang.

Pewarta: Wahyu Noerhadi

Sinergi
PBNU
KUNJUNGAN
pesantren
Jakarta Timur
RMI NU
Bank Mega Syariah
LPBI NU
Asesmen
Satu Abad NU
Pesantren Hijau
Ponpes Al Kenaniyah
Sinergi
PBNU
KUNJUNGAN
pesantren
Jakarta Timur
RMI NU
Bank Mega Syariah
LPBI NU
Asesmen
Satu Abad NU
Pesantren Hijau
Ponpes Al Kenaniyah

Berita Lainnya