Yuk, Wakaf untuk Pesantren Hadis Pertama di Indonesia!

Category Pendidikan
KOTA TANGERANG SELATAN
DARSUN CARE

Terkumpul

98.831.934

Dana Dibutuhkan

1.000.000.000

Open Goal
20 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Pukul tiga dini hari di Senin yang dingin, sederet langkah kaki dan uapan kecil menjadi tanda awal putaran kehidupan di Pesantren Darus-Sunnah, Ciputat, Tangerang Selatan. Santri-santri yang masih belasan tahun itu harus memaksakan dirinya untuk sahur dan menunaikan Senin dengan puasa. Suapan demi suapan dihabiskan para santri dengan rasa kantuk yang belum tuntas.

Jama’ah Tahajjud, membaca puji-pujian sembari menunggu shalat Subuh, kemudian bersekolah dan beberapa kegiatan lain telah menunggu para santri kecil calon ulama ini, sampai gelap kembali di malam nanti.

Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences adalah pesantren ilmu hadis pertama di Indonesia, yang didirikan oleh Alm. KH. Ali Mustafa Yaqub untuk mencetak kader-kader ulama di masa depan.

Sudah 22 tahun, di tengah kota metropolitan yang sibuk, Darus-Sunnah berjibaku mengembangkan sebuah sistem pembelajaran pesantren yang akademis berikut budaya belajar yang kolaboratif, intens dan berkarakter.

Mengaji, sekolah adalah rutinitas yang berusaha ditanamkan ke diri santri sejak awal. Darus-Sunnah adalah iklim dan ruang budaya yang diciptakan untuk melahirkan ulama-ulama masa depan yang progresif, nasionalis dan mengakrabi perubahan.

Hari ini, tercatat setidaknya 450-an santri tengah belajar di Darus-Sunnah. 200 di antaranya duduk di tingkat Ma’had Dawli (setara perguruan tinggi), dan sisanya duduk di tingkat Tsanawiyah dan Aliyah (Madrasah Darus-Sunnah). Seluruhnya tinggal di lingkungan asrama Pesantren Darus-Sunnah.

Setiap tahunnya, Darus-Sunnah membatasi jumlah peserta didik karena alasan infrastuktur yang sangat terbatas. Karena alasan itu pula, Madrasah Darus-Sunnah setingkat Tsanawiyah dan Aliyah sementara hanya menerima peserta didik laki-laki.

Untuk memperluas jangkauan khidmah Darus-Sunnah di dunia pendidikan dan menambah jumlah peserta didik, di penghujung tahun 2019, Darus-Sunnah mencoba membebaskan lahan seluas 500 M2 dengan total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 2.500.000.000,- dengan estimasi harga 5.000.000/M2.

Untuk itu, Darus-Sunnah membuka kesempatan bagi saudara semua untuk turut terlibat dalam proses perluasan Pesantren dengan skema wakaf kolektif.

Setidaknya ada lima alasan utama mengapa saudara-saudara ikut wakaf untuk Pesantren Darus-Sunnah;

1.     Pesantren pertama di Indonesia yang fokus pada bidang kajian Hadis dan Ilmu Hadis.
2.     Berkomitmen tinggi dalam mengader ulama-ulama muda.
3.     Memiliki komitmen tinggi dalam upaya memperkokoh NKRI, khususnya dari aspek sosial kemasyarakatan.
4.     Menjaga dan menyelamatkan moralitas generasi bangsa Indonesia.
5.     Pengelolaan lembaga pendidikan yang professional, transparan dan akuntabel.

Mari sama-sama terlibat aktif untuk menciptakan generasi khadim-khadim Nabi di masa depan yang teguh merawat corak keberislaman yang sejuk, teduh, dan berorientasi kebangsaan!

Yuk, wakaf untuk Darus-Sunnah, Pesantren Hadis Pertama di Indonesia, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email
Penggalangan dana dimulai 5 December 2019 oleh:
DARSUN CARE
Akun Terverifikasi

Total
1 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Yuk, Wakaf untuk Pesantren Hadis Pertama di Indonesia!

Yuk, Wakaf untuk Pesantren Hadis Pertama di Indonesia!

Kebutuhan Dana 1.000.000.000

Dana Terkumpul 98.831.934

Donatur

20 Hari lagi

DARSUN CARE

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Pukul tiga dini hari di Senin yang dingin, sederet langkah kaki dan uapan kecil menjadi tanda awal putaran kehidupan di Pesantren Darus-Sunnah, Ciputat, Tangerang Selatan. Santri-santri yang masih belasan tahun itu harus memaksakan dirinya untuk sahur dan menunaikan Senin dengan puasa. Suapan demi suapan dihabiskan para santri dengan rasa kantuk yang belum tuntas.

Jama’ah Tahajjud, membaca puji-pujian sembari menunggu shalat Subuh, kemudian bersekolah dan beberapa kegiatan lain telah menunggu para santri kecil calon ulama ini, sampai gelap kembali di malam nanti.

Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences adalah pesantren ilmu hadis pertama di Indonesia, yang didirikan oleh Alm. KH. Ali Mustafa Yaqub untuk mencetak kader-kader ulama di masa depan.

Sudah 22 tahun, di tengah kota metropolitan yang sibuk, Darus-Sunnah berjibaku mengembangkan sebuah sistem pembelajaran pesantren yang akademis berikut budaya belajar yang kolaboratif, intens dan berkarakter.

Mengaji, sekolah adalah rutinitas yang berusaha ditanamkan ke diri santri sejak awal. Darus-Sunnah adalah iklim dan ruang budaya yang diciptakan untuk melahirkan ulama-ulama masa depan yang progresif, nasionalis dan mengakrabi perubahan.

Hari ini, tercatat setidaknya 450-an santri tengah belajar di Darus-Sunnah. 200 di antaranya duduk di tingkat Ma’had Dawli (setara perguruan tinggi), dan sisanya duduk di tingkat Tsanawiyah dan Aliyah (Madrasah Darus-Sunnah). Seluruhnya tinggal di lingkungan asrama Pesantren Darus-Sunnah.

Setiap tahunnya, Darus-Sunnah membatasi jumlah peserta didik karena alasan infrastuktur yang sangat terbatas. Karena alasan itu pula, Madrasah Darus-Sunnah setingkat Tsanawiyah dan Aliyah sementara hanya menerima peserta didik laki-laki.

Untuk memperluas jangkauan khidmah Darus-Sunnah di dunia pendidikan dan menambah jumlah peserta didik, di penghujung tahun 2019, Darus-Sunnah mencoba membebaskan lahan seluas 500 M2 dengan total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 2.500.000.000,- dengan estimasi harga 5.000.000/M2.

Untuk itu, Darus-Sunnah membuka kesempatan bagi saudara semua untuk turut terlibat dalam proses perluasan Pesantren dengan skema wakaf kolektif.

Setidaknya ada lima alasan utama mengapa saudara-saudara ikut wakaf untuk Pesantren Darus-Sunnah;

1.     Pesantren pertama di Indonesia yang fokus pada bidang kajian Hadis dan Ilmu Hadis.
2.     Berkomitmen tinggi dalam mengader ulama-ulama muda.
3.     Memiliki komitmen tinggi dalam upaya memperkokoh NKRI, khususnya dari aspek sosial kemasyarakatan.
4.     Menjaga dan menyelamatkan moralitas generasi bangsa Indonesia.
5.     Pengelolaan lembaga pendidikan yang professional, transparan dan akuntabel.

Mari sama-sama terlibat aktif untuk menciptakan generasi khadim-khadim Nabi di masa depan yang teguh merawat corak keberislaman yang sejuk, teduh, dan berorientasi kebangsaan!

Yuk, wakaf untuk Darus-Sunnah, Pesantren Hadis Pertama di Indonesia, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Kabar Terbaru

Alhamdulillah, Bantuan Tahap II untuk Pelunasan Lahan Sudah Diterima

23/06/2021

Image


Selasa (22/06/2021) sore, Muhammad Lutfi Azizi (26), salah seorang Pengurus Pesantren Darus-Sunnah Ciputat, Tangerang Selatan, berkunjung ke kantor NU Care-LAZISNU di Jakarta.

Adapun kunjungan Lutfi ke NU Care-LAZISNU dalam rangka serah-terima bantuan tahap kedua, untuk pembebasan lahan 500 meter persegi, bagi penambahan/perluasan bangunan Pesantren Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences, yang merupakan pesantren ilmu hadis pertama di Indonesia, yang didirikan oleh Almarhum KH Ali Mustafa Yaqub.

Lutfi menuturkan dana yang sudah terhimpun, baik yang digalang melalui halaman campaign ini maupun yang dihimpun melalui jaringan alumni Pesantren, akan digunakan untuk setoran terakhir pelunasan lahan.

Karena, menurutnya, dengan jumlah santri yang terus bertambah tiap tahunnya, maka Pesantren membutuhkan perluasan bangunan.

“Saat ini, Pesantren Darus-Sunnah menampung sekitar 500 santri dari tingkat Tsanawiyah, Aliyah, dan Mahasantri di tingkat Perguruan Tinggi,” ucap Lutfi, yang juga alumnus Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.

Saat ini pula, Madrasah Darus-Sunnah setingkat Tsanawiyah dan Aliyah sementara hanya menerima peserta didik laki-laki (santriwan), maka dengan dibangunnya gedung baru, Pesantren nantinya dapat menerima santriwati.

“Lahan seluas 500 meter persegi itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan pondok santri putri tingkat Tsanawiyah, yang dapat menampung 100 santriwati,” ungkapnya.

Di atas tanah itu, akan dibuat bangunan tiga lantai dengan sembilan ruangan untuk santriwati, dengan biaya pembangunan ditaksir mencapai Rp6 miliar.

Pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur pada halaman galang dana ini, atas donasinya, wakaf untuk pembebasan lahan yang nantinya akan dibangun Pondok Putri Darus-Sunnah.

Semoga wakaf dari saudara semua jadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir hingga nanti. Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin…

Pendistribusian Bantuan Tahap 1

03/10/2020

Image


Sabtu, 3 Oktober 2020, NU Care-LAZISNU salurkan bantuan tahap pertama untuk campaign Wakaf untuk Pesantren Hadis Pertama di Indonesia. Donasi sejumlah Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah) disalurkan langsung oleh Direktur NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf kepada Pengurus Pondok Pesantren Darus Sunnah yang berlokasi di Ciputat.

Abdur Rouf menyampaikan bahwa kampanye ini masih terus berlanjut hingga tahun depan sehingga harapannya masyarakat luas memiliki kesempatan untuk ikut berwakaf.

"Kami, NU Care-LAZISNU masih terus mengampanyekan program ini, tujuannya agar orang-orang yang mau ikut berwakaf dapat dengan mudah menyalurkan wakafnya. Di sisi lain, untuk terus membantu dan mengembangkan pesantren hadis pertama yang berada di Indonesia ini," ujar Rouf.

Mari terus salurkan donasi anda untuk Wakaf Pesantren Hadis Pertama di Indonesia.

Donatur