Sampai saat ini, wabah Covid-19 di Indonesia kasusnya terus meningkat. Dampaknya pun semakin tampak, tidak hanya pada kesehatan dan keselamatan warga, tetapi berdampak pula pada sektor ekonomi. Dan, hal ini menjadi tanggung jawab kita untuk bersama menghadapi dan menanggulangi dampak tersebut.
Pemerintah sendiri sudah berupaya untuk mencegah penyebaran virus dengan memberlakukan Social Distancing dan PSBB di sejumlah wilayah. Pemerintah berharap masyarakat untuk sementara agar meminimalisir kegiatan di luar rumah.
Kebijakan ini ternyata membuat masyarakat pekerja harian kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Salah satunya, para penyandang disabilitas, mereka adalah masyarakat rentan terkena dampak dari pandemi ini.
Mereka para difabel, semisal tuna-netra yang bekerja sebagai tukang pijat sebetulnya harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, bahkan sekadar untuk makan. Tapi bagaimana jika di tengah kondisi seperti ini?
Tergerak dari kenyataan tersbeut, kami NU Care-LAZISNU D.I. Yogyakarta melalui "Gerakan NU Peduli Cegah Covid-19" berupaya meminimalisir dampak sosial-ekonomi dari virus ini dengan melakukan penggalangan dana, khususnya untuk membantu para penyandang disabilitas.
Hasil dari penggalangan ini nantinya akan digunakan untuk membeli keperluan Sembako para difabel, seperti:
Mari bersama #SalingPeduli hadapi dampak dari wabah Covid-19 ini. Semoga segala ikhtiar, doa, dan kepedulian kita semua dapat membantu warga terdampak pagebluk Corona. Aamiin...
Salam,
NU CARE-LAZISNU D.I. YOGYAKARTA
Kebutuhan Dana 150.000.000
Dana Terkumpul 9.092.511
Donatur
0 Hari lagi
Sampai saat ini, wabah Covid-19 di Indonesia kasusnya terus meningkat. Dampaknya pun semakin tampak, tidak hanya pada kesehatan dan keselamatan warga, tetapi berdampak pula pada sektor ekonomi. Dan, hal ini menjadi tanggung jawab kita untuk bersama menghadapi dan menanggulangi dampak tersebut.
Pemerintah sendiri sudah berupaya untuk mencegah penyebaran virus dengan memberlakukan Social Distancing dan PSBB di sejumlah wilayah. Pemerintah berharap masyarakat untuk sementara agar meminimalisir kegiatan di luar rumah.
Kebijakan ini ternyata membuat masyarakat pekerja harian kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Salah satunya, para penyandang disabilitas, mereka adalah masyarakat rentan terkena dampak dari pandemi ini.
Mereka para difabel, semisal tuna-netra yang bekerja sebagai tukang pijat sebetulnya harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, bahkan sekadar untuk makan. Tapi bagaimana jika di tengah kondisi seperti ini?
Tergerak dari kenyataan tersbeut, kami NU Care-LAZISNU D.I. Yogyakarta melalui "Gerakan NU Peduli Cegah Covid-19" berupaya meminimalisir dampak sosial-ekonomi dari virus ini dengan melakukan penggalangan dana, khususnya untuk membantu para penyandang disabilitas.
Hasil dari penggalangan ini nantinya akan digunakan untuk membeli keperluan Sembako para difabel, seperti:
Mari bersama #SalingPeduli hadapi dampak dari wabah Covid-19 ini. Semoga segala ikhtiar, doa, dan kepedulian kita semua dapat membantu warga terdampak pagebluk Corona. Aamiin...
Salam,
NU CARE-LAZISNU D.I. YOGYAKARTA
05/05/2020
NU Care-LAZISNU DIY kembali salurkan bantuan sembako untuk difabel yang tengah terdampak pandemik Covid-19. Dalam tahap kedua ini, sebanyak 20 paket disalurkan untuk para difabel yang tergabung dalam komunitas Difabel Jogja yang para anggotanya tesebar di wilayah Bantul, Sleman, dan Kota Jogja.
Paket sembako yang dibagikan merupakan bentuk realisasi tahap kedua dari hasil penggalangan Campaign Sembako untuk Difabel Terdampak Covid-19 yang digalang di nucare.id yakni sejumlah Rp. 8.971.739,00 dengan rincian isi Sembako paket berupa 5 kg beras, 1 kg gula, 2 liter minyak goreng, dan 3 bungkus mie instan.
Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kami ucapkan untuk para donatur yang telah berpartisipasi dalam campaign ini.
20/04/2020
Sebagai bentuk dari implementasi campaign Sembako untuk Difabel Terdampak Covid-19, NU Care-LAZISNU DIY salurkan bantuan sembako di 3 titik. Bantuan sembako yang ditujukan untuk warga difabel terdampak Covid-19 tersebut disalurkan kepada sebanyak 42 difabel yang tergabung dalam komunitas Difabel Ojek Jogja yang tersebar di wilayah Bantul, Kota Jogja, dan Sleman. Paket Sembako yang disalurkan tersebut di antaranya berupa 3 kg beras, 1 kg gula, dan 3 bungkus mie instan.
Achmad Sudrajat, Ketua PP NU Care-LAZISNU sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas ketulusan hati para donatur yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk saudara-saudara difabel,
"Menolong sesama merupakan salah satu kewajiban kita sebagai makhluk sosial karena dengan ini, artinya kita dapat mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan. Apalagi dengan membantu masyarakat berkebutuhan khusus, insyaallah nilainya akan lebih baik lagi. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada para donatur yang telah berpartisipasi dalam campaign ini, semoga selalu dalam keberkahan," ujar Ajat, sapaan akrabnya.