#PrayForGaza
Kabar duka kembali datang dari saudara-saudara kita di Gaza, Palestina. Ribuan orang telah meninggal dunia akibat perang Israel-Palestina. Dilansir dari Al Jazeera, hingga Senin 6 November 2023, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan lebih dari 10.000 warga Palestina meninggal dunia, di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Sementara sekitar 25.000 orang mengalami luka-luka akibat serangan Israel terhadap Palestina yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel tidak mengenal tempat, sehingga tidak ada lagi tempat aman di Gaza. Bahkan sampai di Tepi Barat. Serangan Israel menyasar permukiman penduduk, rumah susun, pengungsian, rumah sakit, sekolah, dan universitas. Berturut, Israel menyerang sekolah PBB dan Universitas Al-Azhar di Gaza yang menjadi salah satu tempat pengungsian penduduk.
Kehancuran dan reruntuhan bangunan di Jalur Gaza yang digempur Israel yang membalas serangan Hamas. (Foto: AP Photo/Fatima Shbair via Detik.com)
Warga yang masih bertahan hidup pun mengalami banyak krisis. Mereka tidak memiliki akses air, listrik, bahkan tempat tinggal. Sejumlah rumah sakit pun mengalami kerusakan akibat pemboman dan kekurangan bahan bakar untuk generator. Sehingga, banyak jenazah warga Palestina yang masih tersimpan di truk es krim, karena khawatir terhadap resiko jika dipindahkan ke rumah sakit serta tidak adanya tempat pemakaman yang memadai.
Bombardir Israel telah menghancurkan beberapa rumah sakit di Gaza dan menewaskan banyak orang, termasuk petugas medis. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra mengatakan, lebih dari 100 petugas medis menjadi korban tewas akibat kebiadaban Israel. Tidak hanya itu, ambulans-ambulans yang dibutuhkan untuk membawa para korban pun tak luput terkena serangan.
Ia juga mengatakan, pasukan Israel telah menghantam lebih dari 102 fasilitas kesehatan di Gaza, meskipun menurut aturan perang, fasilitas semacam itu seharusnya terhindar dari serangan.
“Sebanyak 18 dari 35 rumah sakit di Gaza dan 40 pusat perawatan primer terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel dan kekurangan bahan bakar,” ujarnya dilansir Reuters, dikutip dari NU Online pada Jumat (10/11/2023).
Kondisi salah satu lokasi di Gaza yang dibom Israel. (Foto: Kantor Berita Palestina WAFA via NU Online)
Dan salah satu rumah sakit yang terkena gempuran Israel adalah Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahiya, Gaza. RS Indonesia ini telah menampung puluhan ribu orang yang terluka, sakit, dan pengungsi, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Direktur RS Indonesia, Atef Kahlout mengatakan bahwa Israel melakukan serangan di area sekitar RS Indonesia dengan melancarkan 11 rudal. Dirinya mengungkapkan, RS Indonesia di Gaza akan berhenti beroperasi dalam 24 jam atau tutup total karena bahan bakar menipis.
Potret RS Indonesia di Gaza sebelum diserang oleh Israel. (Foto: Kantor Berita Wafa via NU Online)
Sementara itu Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menyampaikan pesan penting mengenai situasi di Palestina dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, pada 10 Oktober 2023.
"Saya tidak akan bicara dengan kemarahan mengenai situasi hari ini, karena hari ini hanyalah pesan solidaritas dari duta besar Arab dan dari warga Indonesia hari ini, serta dari anggota parlemen yang datang pagi ini dan juga dari duta besar Iran, semuanya memberikan pesan dukungan bagi Palestina," ujarnya, dikutip NU Online.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. (Foto: NU Online)
Al-Shun menegaskan bahwa meskipun situasinya sulit, mereka percaya bahwa warga Palestina harus terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dan menjadi negara yang merdeka seperti negara-negara lainnya.
Ia pun menyoroti situasi saat ini di Gaza, di mana semua yang berada di Gaza adalah warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. "Bangunan-bangunan dihancurkan bahkan saat orang-orang masih berada di dalamnya. Semuanya adalah warga sipil, anak-anak, perempuan, dan orang tua, dan mereka merusak bangunan saat orang-orang berada di dalamnya," imbuhnya.
Al-Shun menegaskan bahwa hal tersebut menunjukkan pihak Israel mengabaikan regulasi dan aturan internasional serta aspek kemanusiaan. Ia mengakhiri pernyataannya dengan mengundang semua pihak untuk terus mendiskusikan isu Palestina bersama-sama, mengingat bahwa ini bukan hanya masalah diplomasi tetapi juga perasaan yang mendalam bagi banyak orang, termasuk Indonesia yang telah berjuang keras mendukung Palestina.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan keprihatinan atas konflik Israel-Palestina dan menyerukan dihentikannya kekerasan di dua wilayah tersebut. Eskalasi konflik itu kian meningkat di jalur Gaza. Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.
Seruan Gus Yahya tersebut terkait dengan ratusan korban warga sipil yang tewas imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak. "Saya menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya eskalasi konflik di Jalur Gaza dan menyerukan agar konflik dan kekerasan segera dihentikan dengan segala daya upaya," ujar Gus Yahya, 9 Oktober 2023.
Gus Yahya yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. Ia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.
"Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih decisive (menentukan) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada," jelas Gus Yahya.
Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak. "Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut," tegasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online)
Untuk diketahui, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sebuah organisasi masyarakat Islam, sejak tahun 1937 berjuang untuk kemerdekaan bangsa Filistin, pascapendudukan Israel—tepatnya dua dekade setelah terjadi Deklarasi Balfour (1918) yang membuat orang-orang Yahudi sedunia ke tanah harapan atau tanah perjanjian, yang pada waktu itu sudah ditinggali bangsa Filistin (sumber: Tirto.id).
Pada Muktamar ke-13 NU di Menes, Banten (tahun 1938), NU kembali menegaskan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka.
Saat itu, NU menginstruksikan seluruh Nahdliyin untuk mengumpulkan sumbangan dana bagi yatim dan janda duafa di Palestina. Surat instruksi itu dimuat di Berita Nahdlatoel Oelama No.1 Tahun ke-8, Edisi 8 Ramadhan 1357 H atau 1 November 1938.
Hari ini, mari kita kembali bangun dan kuatkan solidaritas sebagai bangsa Indonesia, untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina yang menjadi korban atas konflik dengan Militer Israel.
Adapun dalam konteks bantuan saat ini, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa akan ada akses bantuan makanan, listrik, dan pasokan air di seluruh Palestina. Namun ia belum menjawab pertanyaan mengenai jenis bantuan yang diharapkan dari Indonesia, dan menyatakan bahwa akan membahas hal tersebut lebih lanjut pada konferensi pers selanjutnya.
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk menyatukan solidaritas kemanusiaan dan membantu warga yang menjadi korban konflik di Gaza.
Kerusakan di Gaza akibat serangan udara Militer Israel. (Foto: Reuters via Detik.com)
“Banyak saudara-saudara kita warga sipil Palestina, yang di antaranya adalah anak-anak, orang tua, dan perempuan menjadi korban dari konflik ini. Kita akan segera mengirimkan bantuan untuk mereka, dan fokus kita saat ini agar dapat langsung menyalurkan bantuan ke Gaza,” ucap Habib Ali Hasan di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, pada 10 Oktober 2023.
“Mari satukan solidaritas kemanusiaan dan bantu warga Palestina!” Seru Habib Ali Hasan.
Mari bersama terus teguhkan pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa Palestina adalah bangsa yang berdaulat; mari kita kirimkan doa, Qunut Nazilah atau Hizib Nashar, serta bantuan donasi sebagai bentuk solidaritas kita untuk bangsa Palestina.
Solidaritas saudara semua bisa disalurkan melalui NU Care-LAZISNU, melalui halaman penggalangan dana ini, dengan cara:
Kebutuhan Dana 10.000.000.000
Dana Terkumpul 2.875.094.402
Donatur
16 Hari lagi
#PrayForGaza
Kabar duka kembali datang dari saudara-saudara kita di Gaza, Palestina. Ribuan orang telah meninggal dunia akibat perang Israel-Palestina. Dilansir dari Al Jazeera, hingga Senin 6 November 2023, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan lebih dari 10.000 warga Palestina meninggal dunia, di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Sementara sekitar 25.000 orang mengalami luka-luka akibat serangan Israel terhadap Palestina yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel tidak mengenal tempat, sehingga tidak ada lagi tempat aman di Gaza. Bahkan sampai di Tepi Barat. Serangan Israel menyasar permukiman penduduk, rumah susun, pengungsian, rumah sakit, sekolah, dan universitas. Berturut, Israel menyerang sekolah PBB dan Universitas Al-Azhar di Gaza yang menjadi salah satu tempat pengungsian penduduk.
Kehancuran dan reruntuhan bangunan di Jalur Gaza yang digempur Israel yang membalas serangan Hamas. (Foto: AP Photo/Fatima Shbair via Detik.com)
Warga yang masih bertahan hidup pun mengalami banyak krisis. Mereka tidak memiliki akses air, listrik, bahkan tempat tinggal. Sejumlah rumah sakit pun mengalami kerusakan akibat pemboman dan kekurangan bahan bakar untuk generator. Sehingga, banyak jenazah warga Palestina yang masih tersimpan di truk es krim, karena khawatir terhadap resiko jika dipindahkan ke rumah sakit serta tidak adanya tempat pemakaman yang memadai.
Bombardir Israel telah menghancurkan beberapa rumah sakit di Gaza dan menewaskan banyak orang, termasuk petugas medis. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra mengatakan, lebih dari 100 petugas medis menjadi korban tewas akibat kebiadaban Israel. Tidak hanya itu, ambulans-ambulans yang dibutuhkan untuk membawa para korban pun tak luput terkena serangan.
Ia juga mengatakan, pasukan Israel telah menghantam lebih dari 102 fasilitas kesehatan di Gaza, meskipun menurut aturan perang, fasilitas semacam itu seharusnya terhindar dari serangan.
“Sebanyak 18 dari 35 rumah sakit di Gaza dan 40 pusat perawatan primer terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel dan kekurangan bahan bakar,” ujarnya dilansir Reuters, dikutip dari NU Online pada Jumat (10/11/2023).
Kondisi salah satu lokasi di Gaza yang dibom Israel. (Foto: Kantor Berita Palestina WAFA via NU Online)
Dan salah satu rumah sakit yang terkena gempuran Israel adalah Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahiya, Gaza. RS Indonesia ini telah menampung puluhan ribu orang yang terluka, sakit, dan pengungsi, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Direktur RS Indonesia, Atef Kahlout mengatakan bahwa Israel melakukan serangan di area sekitar RS Indonesia dengan melancarkan 11 rudal. Dirinya mengungkapkan, RS Indonesia di Gaza akan berhenti beroperasi dalam 24 jam atau tutup total karena bahan bakar menipis.
Potret RS Indonesia di Gaza sebelum diserang oleh Israel. (Foto: Kantor Berita Wafa via NU Online)
Sementara itu Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menyampaikan pesan penting mengenai situasi di Palestina dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, pada 10 Oktober 2023.
"Saya tidak akan bicara dengan kemarahan mengenai situasi hari ini, karena hari ini hanyalah pesan solidaritas dari duta besar Arab dan dari warga Indonesia hari ini, serta dari anggota parlemen yang datang pagi ini dan juga dari duta besar Iran, semuanya memberikan pesan dukungan bagi Palestina," ujarnya, dikutip NU Online.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. (Foto: NU Online)
Al-Shun menegaskan bahwa meskipun situasinya sulit, mereka percaya bahwa warga Palestina harus terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dan menjadi negara yang merdeka seperti negara-negara lainnya.
Ia pun menyoroti situasi saat ini di Gaza, di mana semua yang berada di Gaza adalah warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. "Bangunan-bangunan dihancurkan bahkan saat orang-orang masih berada di dalamnya. Semuanya adalah warga sipil, anak-anak, perempuan, dan orang tua, dan mereka merusak bangunan saat orang-orang berada di dalamnya," imbuhnya.
Al-Shun menegaskan bahwa hal tersebut menunjukkan pihak Israel mengabaikan regulasi dan aturan internasional serta aspek kemanusiaan. Ia mengakhiri pernyataannya dengan mengundang semua pihak untuk terus mendiskusikan isu Palestina bersama-sama, mengingat bahwa ini bukan hanya masalah diplomasi tetapi juga perasaan yang mendalam bagi banyak orang, termasuk Indonesia yang telah berjuang keras mendukung Palestina.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan keprihatinan atas konflik Israel-Palestina dan menyerukan dihentikannya kekerasan di dua wilayah tersebut. Eskalasi konflik itu kian meningkat di jalur Gaza. Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.
Seruan Gus Yahya tersebut terkait dengan ratusan korban warga sipil yang tewas imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak. "Saya menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya eskalasi konflik di Jalur Gaza dan menyerukan agar konflik dan kekerasan segera dihentikan dengan segala daya upaya," ujar Gus Yahya, 9 Oktober 2023.
Gus Yahya yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. Ia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.
"Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih decisive (menentukan) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada," jelas Gus Yahya.
Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak. "Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut," tegasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online)
Untuk diketahui, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sebuah organisasi masyarakat Islam, sejak tahun 1937 berjuang untuk kemerdekaan bangsa Filistin, pascapendudukan Israel—tepatnya dua dekade setelah terjadi Deklarasi Balfour (1918) yang membuat orang-orang Yahudi sedunia ke tanah harapan atau tanah perjanjian, yang pada waktu itu sudah ditinggali bangsa Filistin (sumber: Tirto.id).
Pada Muktamar ke-13 NU di Menes, Banten (tahun 1938), NU kembali menegaskan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka.
Saat itu, NU menginstruksikan seluruh Nahdliyin untuk mengumpulkan sumbangan dana bagi yatim dan janda duafa di Palestina. Surat instruksi itu dimuat di Berita Nahdlatoel Oelama No.1 Tahun ke-8, Edisi 8 Ramadhan 1357 H atau 1 November 1938.
Hari ini, mari kita kembali bangun dan kuatkan solidaritas sebagai bangsa Indonesia, untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina yang menjadi korban atas konflik dengan Militer Israel.
Adapun dalam konteks bantuan saat ini, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa akan ada akses bantuan makanan, listrik, dan pasokan air di seluruh Palestina. Namun ia belum menjawab pertanyaan mengenai jenis bantuan yang diharapkan dari Indonesia, dan menyatakan bahwa akan membahas hal tersebut lebih lanjut pada konferensi pers selanjutnya.
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk menyatukan solidaritas kemanusiaan dan membantu warga yang menjadi korban konflik di Gaza.
Kerusakan di Gaza akibat serangan udara Militer Israel. (Foto: Reuters via Detik.com)
“Banyak saudara-saudara kita warga sipil Palestina, yang di antaranya adalah anak-anak, orang tua, dan perempuan menjadi korban dari konflik ini. Kita akan segera mengirimkan bantuan untuk mereka, dan fokus kita saat ini agar dapat langsung menyalurkan bantuan ke Gaza,” ucap Habib Ali Hasan di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, pada 10 Oktober 2023.
“Mari satukan solidaritas kemanusiaan dan bantu warga Palestina!” Seru Habib Ali Hasan.
Mari bersama terus teguhkan pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa Palestina adalah bangsa yang berdaulat; mari kita kirimkan doa, Qunut Nazilah atau Hizib Nashar, serta bantuan donasi sebagai bentuk solidaritas kita untuk bangsa Palestina.
Solidaritas saudara semua bisa disalurkan melalui NU Care-LAZISNU, melalui halaman penggalangan dana ini, dengan cara:
04/08/2024
Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU PBNU kembali menyalurkan bantuan bagi masyarakat Palestina. Bantuan terbaru berupa Paket Air Bersih sebanyak 50.000 liter yang disalurkan pada Rabu 31 Juli 2024 di wilayah Gaza dan Tepi Barat.
Direktur NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil mengatakan bahwa berdasarkan laporan relawan NU Care-LAZISNU di Gaza, selain bantuan air bersih didistribusikan juga bantuan sembako, bantuan nutrisi bagi anak-anak, serta pemasangan pipa air bersih.
“Bantuan paket makanan untuk 200 keluarga di Tepi Barat, paket nutrisi untuk ratusan anak-anak di Gaza dan Tepi Barat, penyaluran 10 tangki air bersih, dan pemasangan pipa air bersih di empat titik di Gaza dan Tepi Barat,” kata Qohari, Sabtu (3/08/2024).
Bantuan air bersih dan instalasi untuk menyalurkan air bersih sangat penting bagi warga Gaza dan Tepi Barat. Jalur Gaza berada dalam krisis kemanusiaan, termasuk kebutuhan air, sejak Israel memutus pasokan air dan Listrik pada 7 Oktober 2023.
Lantaran minimnya ketersediaan air, PBB mewanti-wanti agar masyarakat waspada terhadap penyebaran penyakit.
Masyarakat menghadapi ancaman penyakit karena air minum yang kotor, serta infrastruktur yang rusak. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tingkat kontaminasi air di Gaza ‘sangat tinggi’ dan memperingatkan terjadinya ‘epidemi serius’.
Komitmen Dukungan NU
Qohari menegaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut sebagai komitmen dukungan dan kepedulian bagi rakyat Palestina. “Di tengah situasi-kondisi dan medan yang amat berat, di tengah gempuran Israel, alhamdulillah NU Care-LAZISNU kembali menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita di Gaza,” ungkap Qohari.
Bantuan tersebut, kata Qohari, sebagai lanjutan penyaluran bantuan pada Kamis 25 Juli 2024. Saat itu bantuan yang disalurkan dalam bentuk paket makanan untuk 300 keluarga. Setiap paket bantuan berisi 5 kilogram minyak goreng, 2 kilogram kurma, 5 kilogram beras, 3 kilogram gula, dan aneka makanan kaleng.
“Bantuan tersebut diterima oleh 300 keluarga di Gaza, dan satu keluarga itu berjumlah 7 orang. Jadi bantuan ini alhamdulillah bisa diterima oleh sekitar 2.100 warga Gaza,” jelas Qohari.
Ia menyampaikan bahwa penyaluran bantuan kemanusiaan NU Care-LAZISNU sudah dilakukan dalam lima tahap, sejak awal pecahnya konflik pada awal Oktober 2023 hingga saat ini.
“Di dalam proses pendistribusian bantuan melalui AWC ini, sudah dilakukan dalam lima tahap, sejak awal pecahnya konflik, kemudian akhir tahun 2023, momentum Ramadhan 1445 Hijriah (Maret-April 2024), Idul Adha kemarin (Juni 2024), dan sekarang bulan Juli ini,” jelasnya.
Bantuan yang didistribusikan oleh NU Care-LAZISNU pada akhir Juli tersebut adalah hasil kerja sama pihaknya dengan Kemenag RI, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT).
“Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kemenag RI, YBM PLN, MTT, dan semua donatur yang turut berkontribusi dalam program besar NU Peduli untuk membantu perjuangan rakyat Palestina. Semoga bantuan kemanusiaan ini menjadi kekuatan untuk saudara-saudara kita di sana,” tegasnya.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.
Tulisan ini telah ditayangkan di NU Online
30/07/2024
Jakarta, NU Care
Komitmen dukungan dan kepedulian bagi rakyat Palestina terus dilakukan NU Care-LAZISNU dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina dilakukan NU Care-LAZISNU PBNU salah satunya melalui mitra lokal, yaitu Althoure-Silwan Women Center (AWC) lembaga yang berbasis di Yerusalem dan berfokus pada penanganan perempuan serta anak-anak korban konflik Palestina.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil mengungkapkan bahwa pihaknya melalui AWC kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan, berupa paket makanan untuk masyarakat di Gaza, Palestina pada Kamis (25/07/2024).
“Di tengah situasi-kondisi dan medan yang amat berat, di tengah gempuran Israel, alhamdulillah LAZISNU melalui AWC bisa kembali menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita di Gaza,” ungkap Qohari di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, Senin (29/07/2024).
Adapun bantuan yang disalurkan dalam bentuk paket makanan keluarga, berupa minyak 5 kg, kurma 2 kg, beras 5 kg, gula 3 kg, dan aneka makanan kaleng dengan total 300 paket.
“Bantuan tersebut diterima oleh 300 keluarga di Gaza, dan satu keluarga itu berjumlah 7 orang. Jadi bantuan ini alhamdulillah bisa diterima oleh sekitar 2.100 warga Gaza,” jelas Qohari.
Ia menyebut, dalam waktu dekat ini NU Care-LAZISNU melalui AWC masih akan terus mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang dilakukan di sejumlah titik di Gaza dan Tepi Barat.
“Masih ada empat bantuan lagi, yaitu paket makanan untuk 200 keluarga di Tepi Barat, paket nutrisi untuk ratusan anak-anak di Gaza dan Tepi Barat, penyaluran 10 tangki air bersih, dan pemasangan pipa air bersih di empat titik di Gaza dan Tepi Barat,” paparnya.
Pihaknya menyampaikan bahwa penyaluran bantuan kemanusian lewat AWC sudah dilakukan dalam 5 (lima) tahap, sejak awal pecahnya konflik pada awal Oktober 2023 hingga saat ini.
“Di dalam proses pendistribusian bantuan melalui AWC ini, sudah dilakukan dalam lima tahap, sejak awal pecahnya konflik, kemudian akhir tahun 2023, momentum Ramadhan 1445 Hijriah (Maret-April 2024), Idul Adha kemarin (Juni 2024), dan sekarang bulan Juli ini,” jelasnya.
Qohari menjelaskan bantuan yang didistribusikan oleh NU Care-LAZISNU itu merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Kemenag RI, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT).
“Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pihak AWC yang telah menyalurkan bantuan dari kami rakyat Indonesia, dan juga terima kasih kepada Kemenag RI, YBM PLN, MTT, dan semua donatur yang turut berkontribusi dalam program besar NU Peduli untuk membantu perjuangan rakyat Palestina. Semoga bantuan kemanusiaan ini menjadi kekuatan untuk saudara-saudara kita di sana,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Tim Distribusi dari AWC, Hani al-Shaer dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini penyaluran bantuan kemanusiaan dilakukan di wilayah Gaza dan akan menyasar daerah Tepi Barat.
“Saat ini, kami sedang menyalurkan bantuan kepada keluarga terdampak di Gaza, dengan pertolongan Allah dan Nabi Muhammad, dan juga bantuan dari Nahdlatul Ulama,” ujar Hani.
Dirinya pun menyampaikan ucapan terima kasih dan berharap keberkahan serta kemuliaan bagi NU yang telah menyalurkan bantuan bagi rakyat Palelstina.
“Kami berharap semoga Allah selalu memberkati kalian, semoga keluarga dan harta kalian selalu di berkati dengan kesalehan anda saat ini, yang telah membantu kami dalam kondisi sulit. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan memuliakan Nahdlatul Ulama. Terima kasih,” ucapnya.
Salah seorang anak Gaza menyampaikan hal serupa atas bantuan yang diterimanya.
“Nahdaltul Ulama, semoga Allah selalu memberkati kalian. Kami berharap Anda selalu memberikan paket makanan ini. Kepada Nahdlatul Ulama, semoga Allah memberkati dan membalas kebaikan kalian,” katanya.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
17/01/2024
Sejak pecahnya konflik kemanusiaan di Gaza pada 7 Oktober 2023, NU Care-LAZISNU terus menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina. Penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina dilakukan NU Care-LAZISNU PBNU salah satunya melalui mitra lokal, yaitu Althoure-Silwan Women Center (AWC) lembaga yang berbasis di Yerusalem dan berfokus pada penanganan perempuan serta anak-anak korban konflik Palestina.
Sekretaris LAZISNU PBNU, H Moesafa menyebut bahwa penyaluran bantuan kemanusian lewat AWC sudah dilakukan dalam 2 (dua) tahap.
“Di dalam proses pendistribusian bantuan, kami juga berjejaring dengan lembaga kemanusiaan di Palestina, yaitu AWC. Dan sudah dua kali tahap penyaluran bantuan,” jelas Moesafa dalam keterangannya, Selasa (16/01/2024).
Ia menuturkan tahap pertama disalurkan pada awal hingga pertengahan November, dan tahap kedua didistribusikan pada 16 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024.
Moesafa berharap bantuan yang disalurkan NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Palestina dapat mengurangi penderitaan yang dialami rakyat Palestina.
“Semoga yang kita lakukan bersama-sama ini bisa mengurangi penderitaan rakyat Palestina. Doa kami kepada pihak yang turut mendukung program NU Peduli Palestina ini, semoga mendapat balasan berlipat dan kebaikan dari Allah Swt,” ucapnya.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil menambahkan bantuan kemanusiaan akan terus disalurkan secara bertahap ke Palestina. Bantuan yang disalurkan melihat keperluan mendesak yang dibutuhkan.
“Semoga semua ikhtiar kita dapat membersamai perjuangan saudara kita di Palestina, dan dalam waktu dekat kami juga akan mengirimkan bantuan ambulans yang saat ini sedang dalam proses” kata Qohari.
Adapun pendistribusian bantuan kemanusiaan tahap kedua melalui AWC menyasar sejumlah titik di wilayah Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat.
“Ada banyak lokasi pendistribusian di Gaza. Pendistribusian juga dilakukan di empat kamp pengungsian di Rafah dan Khan Younis, Gaza Selatan. Sementara di Yerusalem, pendistribusian ditujukan untuk para penjaga Masjid Al-Aqsa di daerah Al-Eizariyah. Di Tepi Barat, pendistribusian memberikan manfaat bagi 6 kota di sekitarnya, yang mengalami pengepungan yang keras oleh pasukan Israel,” ungkap Direktur Eksekutif AWC, Abeer Zayyed dalam laporannya.
Pihaknya menyebut, bantuan yang disalurkan NU Care-LAZISNU sudah diterima oleh lebih dari 5.000 warga, dengan bentuk bantuan makanan siap santap, paket bahan makanan pokok, belasan ribu liter air bersih, hygiene kit, obat-obatan, paket nutrisi anak, serta paket bantuan untuk petugas Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
“Pendistribusian hingga saat ini sudah lebih dari 5 ribu orang yang menerima bantuan. Pada tahap pertama, air didistribusikan dalam bentuk tangki air besar, dan diberikan langsung kepada keluarga-keluarga. Makanan juga dimasak dan didistribusikan di area memasak, sementara bagian makanan lainnya didistribusikan di Rafah dan Khan Younis,” tutur Abeer.
“Sementara makanan dalam kemasan didistribusikan di daerah Jabalia di utara Gaza, yang merupakan salah satu tempat paling sulit untuk beroperasi. Dan perlengkapan kebersihan (hygiene kit) dan nutrisi anak didistribusikan di Rafah dan di Jabalia. Para penjaga Al-Aqsa juga diberikan bantu dalam bentuk kartu hadiah (voucher) belanja. Kartu-kartu ini digunakan untuk membeli apa yang mereka butuhkan secara langsung,” bebernya.
Abeer menyampaikan pendistribusian bantuan menyasar setidaknya tiga kelompok pengungsi, yakni di wilayah Gaza, kemudian warga pengungsi di Tepi Barat yang terkepung pasukan Israel, dan para penjaga Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
“Kelompok sasaran pertama adalah para pengungsi dan keluarga yang membutuhkan bantuan di Khan Younis, Rafah, dan Jabalia. Kelompok sasaran kedua adalah warga di kota-kota dan kamp-kamp pengungsian yang terkepung oleh penjajah di Tepi Barat. Kelompok ketiga adalah para penjaga Masjid Al-Aqsa,” ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa AWC sudah cukup lama bekerja sama dengan NU, khususnya NU Care-LAZISNU PBNU. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya masih membutuhkan bantuan dari Indonesia untuk rakyat Palestina.
“Kami sudah bekerja sama lama dengan Nahdlatul Ulama, khususnya dengan NU Care-LAZISNU. Terima kasih atas dukungan Nahdlatul Ulama, terutama NU Care-LAZISNU. Dan, keadaan kini sangat sulit bagi rakyat palestina. Kami masih membutuhkan bantuan rakyat Indonesia,” ucapnya.
Pewarta: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi
27/12/2023
Jakarta, NU Care
Sebagai bentuk komitmen Nahdlatul Ulama dalam membantu rakyat Palestina, LAZISNU PBNU untuk kesekian kalinya mengirimkan bantuan kemanusiaan. Kali ini, bekerja sama dengan lembaga zakat di Mesir yaitu Bayt Zakat wa as-Shadaqat (BZS), LAZISNU PBNU mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina.
Ketua LAZISNU PCINU Mesir, Fawaid Zuhri yang mewakili LAZISNU PBNU menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ke Gaza dilakukan bersama Bayt Zakat wa as-Shadaqat, lembaga zakat di bawah naungan Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Al-Thayyib.
“Kami dari LAZISNU PCINU Mesir mewakili LAZISNU PBNU saat ini sedang di tempat pendistribusian bantuan untuk saudara kita di Gaza, bersama Bayt Zakat wa as-Shadaqat yaitu salah satu organisasi lembaga zakat yang ada di bawah naungan Grand Syekh al-Imam Ahmad Thayyib,” kata Zuhri dalam keterangannya dari Mesir, Selasa (26/12/2023) sore waktu setempat.
Ia menjelaskan, LAZISNU PBNU telah menyalurkan bantuan senilai Rp5 miliar melalui BZS Mesir dan pada tahap pertama bantuan yang dikirimkan ke Gaza menggunakan 3 truk kontainer.
“NU Care-LAZISNU saat ini telah menyalurkan (bantuan) sebanyak 5 miliar rupiah pada tahap pertama, dan ini bantuan tiga truk kontainer bantuan dari NU Care LAZISNU untuk teman-teman di Gaza. Ini adalah sebagian bantuan, nanti kita akan tambahkan lagi,” ungkapnya.
Zuhri memaparkan 3 truk kontainer bantuan kemanusiaan yang dikirimkan LAZISNU bekerja sama dengan BZS dan & Egyptian Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir) itu berupa baju musim dingin, selimut, makanan, dan peralatan makan.
“Ini adalah bantuan LAZISNU untuk Palestina, yang berupa baju-baju musim dingin dan selimut, karena ini musim dingin, dan pasti di Gaza sana akan sangat dingin. Ada juga bantuan bahan makan berupa beras, ada juga makanan, dan peralatan makan. Ya kita memantau langsung bantuan yang akan dikirimkan. Insya Allah akan dikirim tepat waktu dan ini (bantuan) berkah untuk semuanya,” jelasnya.
Dirinya pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan kaum nahdliyin yang telah mempercayakan LAZISNU untuk menyalurkan bantuan kemanusian bagi rakyat di Gaza, Palestina.
“Terima kasih kepada semua teman-teman warga Indonesia dan warga Nahdlatul Ulama, nahdliyin khususnya yang telah mempercayakan LAZISNU untuk menyalurkan bantuan kepada saudara di Gaza. Semoga bantuan yang anda serahkan dibalas dengan sebaik-baiknya balasan oleh Allah,” pungkasnya.
Sementara Direktur Keuangan Bayt Zakat wa as-Shadaqat (BZS), Abdurrahman menegaskan bahwa bantuan tersebut diberangkatkan ke Gaza pada Selasa (26/12/2023) malam waktu setempat.
“Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Nahdlatul Ulama atas bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Dan kami mengupayakan seluruh bantuan diberangkatkan menuju Gaza Palestina, dengan izin Allah malam ini (26/12/2023). Terima kasih banyak kepada anda semua,” ucapnya.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
22/12/2023
Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU PBNU kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Kali ini, bantuan yang disalurkan dalam bentuk 10 paket tenda pleton dengan kapasitas masing-masing tenda untuk 50 orang.
Bantuan tersebut dikirimkan melalui TNI AL Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta, dengan menggunakan armada KRI dr Radjiman Widioningrat-992 yang merupakan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (21/12/2023) malam.
“Alhamdulillah pengiriman bantuan 10 paket tenda pleton sudah masuk ke dalam kapal Rumah Sakit TNI AL,” kata Kepala Divisi Pendistribusian NU Care-LAZISNU PBNU, Yafi Ahkam.
Yafi merinci, bantuan yang dikirimkan melalui kapal Rumah Sakit TNI AL yaitu 10 tenda pleton dengan berat 4 ton, 1.000 matras dengan berat 4 ton, dan 1.000 selimut dengan berat 2 ton.
“Total semua bantuan 10 ton. Dan pengiriman dilakukan dalam dua tahap. Matras dan selimut sudah dikirimkan pada 14 Desember, dan pengiriman tenda pleton dikirimkan semalam ke kapal milik TNI AL. Barang-barang bantuan itu diterima oleh Mayor Baryanto,” jelas Yafi.
Terkait pemberangkatan Kapal TNI AL ke Palestina, Mayor Baryanto mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah Indonesia.
“Untuk keberangkatannya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat, yang masih berkoordinasi dengan pemerintah Mesir. Untuk kesiapan keberangkatan, semuanya sudah siap, tinggal menunggu instruksi berangkat dari pusat,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager Pendistribusian NU Care-LAZISNU PBNU Dewi Rochmawati menegaskan bahwa NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Palestina akan terus berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan menjalin kemitraan melalui berbagai pihak, baik pemerintah maupun dengan lembaga lokal di Palestina.
“Kami akan terus berupaya bermitra dengan berbagai pihak untuk pengiriman bantuan. Dan kami juga telah melakukan pengiriman bantuan dengan mitra lokal di Yerusalem, melalui lembaga AWC (Al Thoure-Silwan Women Center),” ujar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan bantuan yang disalurkan oleh NU Care-LAZISNU PBNU untuk Palestina merupakan yang kesekian kalinya.
“Sebelumnya kami telah mengirimkan bantuan melalui Kemlu RI, kemudian lewat AWC, dan terakhir melalui lembaga zakat (Bayt Zakat wa as-Shadaqat) di Mesir. Dan selanjutnya kami juga akan bekerja sama dengan WorldWide Medical (WWM) yang berada di Turki untuk pengiriman ambulans dan alat-alat kesehatan,” pungkasnya.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
13/12/2023
Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU PBNU kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Kali ini, penyaluran bantuan dilakukan melalui TNI AL Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta, pada Selasa (12/02/2023).
Manager Pendistribusian NU Care-LAZISNU PBNU, Dewi Rochmawati menjelaskan bantuan yang siap dikirimkan lewat TNI AL berupa matras, selimut dan tenda pleton sebanyak 10 ton.
“Bantuannya berupa kasur atau matras tidur dan selimut, karena di sana akan memasuki musim dingin. Jadi itu (bantuan) sangat diperlukan. Juga ada tenda pleton yang bisa menampung kurang lebih sampai 50 orang,” papar Dewi usai penyerahan bantuan untuk Palestina dalam bentuk puluhan ribu botol air mineral dari Danone Indonesia yang bekerja sama dengan NU Care-LAZISNU PBNU kepada pihak TNI AL.
Dewi menegaskan bahwa NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Palestina akan terus berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti dengan lembaga lokal di Yerusalem, Palestina.
“Kami akan terus berupaya bermitra dengan berbagai pihak untuk pengiriman bantuan. Dan agar tepat sasaran, kami juga telah melakukan pengiriman bantuan dengan mitra lokal di Yerusalem, melalui lembaga AWC (Al Thoure-Silwan Women Center),” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bantuan yang disalurkan oleh NU Care-LAZISNU PBNU untuk Palestina merupakan yang kesekian kalinya.
“Sebelumnya kami telah mengirimkan bantuan melalui Kemlu RI, kemudian AWC, dan terakhir melalui lembaga zakat di Mesir. Dan selanjutnya kami juga akan bekerja sama dengan WorldWide Medical (WWM) yang berada di Turki untuk pengiriman ambulans dan alat-alat kesehatan,” pungkasnya.
Adapun pengiriman bantuan melalui TNI AL akan dilakukan dengan menggunakan armada KRI dr Radjiman Widioningrat-992 yang merupakan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) milik TNI Angkatan Laut.
Saat dimintai keterangan, pihak TNI AL Kolonel Marinir Djentaju Suprihandoko mengatakan secara keseluruhan bahwa pemberangkatan armada dan bantuan sudah siap dilakukan.
“Crew (tim) sudah siap dan lainnya juga sudah siap. Tinggal nunggu pemberangkatan saja. Jika diizinkan, langsung berangkat. (Waktunya) belum bisa dipastikan sekarang,” katanya.
Sementara itu, Waaspotmar Kasal Laksamana Pertama TNI, Deny Septiana mengungkapkan terkait waktu pemberangkatan masih menunggu waktu dan keputusan Pemerintah RI dan Mesir yang memiliki kewenangan untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada pihak Palestina.
“Kita masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat, kapan kita diberangkatkan. Kita masih berkoordinasi dengan pemerintah Mesir dari titik awal, itu kewenangannya dari pemerintah Mesir yang berkoordinasi dengan pihak di Palestina. Kita masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Tapi semua instrumen kita sudah siap,” jelasnya.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
12/12/2023
Jakarta, NU Care
LAZISNU PBNU menggandeng lembaga zakat di bawah pimpinan Grand Syekh Al-Azhar, Bayt Zakat wa as-Shadaqat (BZS) Mesir menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp5 milyar untuk warga Gaza, Palestina. Bantuan tersebut disalurkan LAZISNU PBNU yang diwakili oleh Ketua PCINU Mesir KH Faiz Husaini dan Ketua LAZISNU PCINU Mesir Fawaid Zuhri pada Senin (11/12/2023) pagi waktu setempat.
Bantuan diterima pihak BZS Mesir, Sahar Nashr sebagai Penasihat Grand Syeikh Al-Azhar untuk Bayt Zakat wa as-Shadaqat yang juga mantan Menteri Investasi dan Kerjasama Internasional Mesir, dengan didampingi Ustadz Abdur Rahman selaku Pengurus BZS.
Dalam sambutannya, Sahar Nashr menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZISNU PBNU dan masyarakat Indonesia yang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina.
“Kami mengucapkan terima kasih secara khusus kepada LAZISNU PBNU dan masyarakat Indonesia yang telah menyalurkan donasinya melalui LAZISNU, atas kerja sama konstruktif dalam misi ‘Panggilan Menolong Gaza’,” ucap Sahar dalam keterangannya yang diterima NU Care pada Senin (11/12/2023) malam.
Pihaknya mengaku siap untuk mengirimkan amanah bantuan kemanusiaan dari LAZISNU PBNU untuk masyarakat Palestina.
“Kami menegaskan bahwa kami siap mengirimkan amanah bantuan bagi keluarga kita di Gaza dan masyarakat Palestina, untuk mendukung mereka di waktu yang sulit ini,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang berkelanjutan bersama Bayt Zakat wa as-Shadaqat Mesir yang berada di bawah pengawasan al-Imam al-Akbar Syekh Ahmad Thayyib.
Untuk diketahui, Bayt Zakat wa as-Shadaqat Mesir adalah lembaga independen yang didirikan pada 9 September 2014 berdasarkan Undang-Undang Nomor 123 Tahun 2014. Keberadaan lembaga ini berada di bawah supervisi Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Al-Thayyib.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PBNU Habib Muhammad Hilal Al-Aidid bersama Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al-Bahar telah bertemu langsung dengan Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Al-Thayyib pada Senin (27/11/2023) dalam rangka penyaluran bantuan untuk Gaza melalui Bayt Zakat wa as-Shadaqat Mesir. Keduanya mendapatkan tugas khusus dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan tersebut.
Habib Hilal Al-Aidid mengatakan, selama negara Palestina masih terjajah oleh Israel, selama itu juga PBNU tidak akan berhenti memperjuangkan hak kemerdekaan negara dan bangsa Palestina.
“Kami berharap segenap negara yang mendukung kemerdekaan negara Palestina untuk menekan Israel agar menghentikan agresi militer serta penjajahan di tanah Palestina,” ujar Habib Hilal.
Habib Hilal juga menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia mendukung penuh kemerdekaan negara Palestina, karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa serta penjajahan harus segera dihapuskan. “PBNU berkomitmen memperjuangkan hak-hak dan nilai kehormatan kemanusiaan,” imbuhnya.
Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Thayyib mengapresiasi langkah PBNU dalam mendukung misi kemanusiaan melawan penjajahan dan kekerasan yang dilancarkan Israel di tanah Palestina.
“Kami juga mengapresiasi nilai moderasi yang dijalankan oleh PBNU karena kesamaan sudut pandang dalam akidah serta sikap dalam beragama, bahwa Al-Azhar dan PBNU sebagai saudara kembar yang identik dalam berbagai aspek,” ucap Syekh Al-Thayyib.
Sementara itu, Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan Nahdlatul Ulama yang dibangun bersama seluruh donatur, yang telah menitipkan dana kemanusiannya untuk rakyat Palestina.
“Ini (bantuan) bentuk solidaritas kemanusiaan dari NU dan masyarakat Indonesia secara umum. Kami pun mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh donatur jaringan NU dan LAZISNU se-dunia. Semua penyumbang yang menitipkan amanah bantuan kemanusiaannya untuk Palestina, baik dari perorangan, kelompok, sekolah, pesantren, majelis taklim, jama’ah dan jam’iyyah NU, yang telah mendukung dan berkontribusi untuk program NU Peduli Palestina ini,” ungkap Habib Ali Hasan.
Habib Ali lantas mengingatkan situasi di Palestina merupakan masalah kemanusiaan, sehingga LAZISNU terus memastikan agar bantuan kemanusiaan yang dihimpun dapat benar-benar sampai ke rakyat Palestina.
“LAZISNU terus memastikan bahwa bantuan-bantuan itu sampai kepada saudara-saudara kita yang sedang dalam keadaan sulit dan menjadi korban kemanusiaan di sana. Kemudian saya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa sampai saat ini kita harus terus membantu saudara-saudara kita di Palestina,” pesannya.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
01/12/2023
Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU PBNU menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza Palestina melalui Bayt Zakat Al-Mishriyyah, lembaga zakat resmi negara Mesir di bawah pembinaan Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Thayyib. Dana kemanusiaan senilai Rp5 miliar diserahkan pada Senin (27/11/2023) oleh Wakil Ketua Umum PBNU Habib Hilal Al-Aidid bersama Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Bahar. Keduanya mendapatkan tugas khusus dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan tersebut.
Habib Hilal Al-Aidid mengatakan, selama negara Palestina masih terjajah oleh Israel, selama itu juga PBNU tidak akan berhenti memperjuangkan hak kemerdekaan negara dan bangsa Palestina.
"Kami berharap segenap negara yang mendukung kemerdekaan negara Palestina untuk menekan Israel agar menghentikan agresi militer serta penjajahan di tanah negara Palestina," ujar Habib Hilal.
Dia juga menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Indonesia mendukung penuh kemerdekaan negara Palestina karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa serta penjajahan harus segera dihapuskan. "PBNU berkomitmen memperjuangkan hak-hak dan nilai kehormatan kemanusiaan," ujarnya.
Sementara itu, Grand Syekh Al Azhar Ahmad Thayyib mengapresiasi langkah PBNU dalam mendukung misi kemanusiaan melawan penjajahan dan kekerasan yang dilancarkan Israel di tanah Palestina.
Syekh Al-Thayyib juga mengapresiasi nilai moderasi yang dijalankan oleh PBNU karena kesamaan sudut pandang dalam akidah serta sikap dalam beragama. Grand Syekh mengutarakan bahwa Al-Azhar dan PBNU sebagai saudara kembar yang identik dalam berbagai aspek.
Editor: Kendi Setiawan/Wahyu Noerhadi
28/11/2023
Jakarta, NU Care
Direktur Eksekutif Al Thoure-Silwan Women (AWC), Abeer Zayyad menyebutkan sejumlah kendala yang dialami tim AWC dalam proses pendistribusian bantuan NU Care-LAZISNU untuk warga Palestina.
Kendala-kendala tersebut adalah:
Meski begitu, dirinya mengungkapkan bahwa AWC bertanggung jawab dalam mendistribusikan bantuan yang disediakan NU Care-LAZISNU PBNU.
"Pendistribusian bantuan dilakukan AWC selama sepekan, mulai tanggal 9 hingga 15 November 2023 dan tersebar di 3 titik di Jabalia, daerah utara Gaza dan 3 titik di Khan Younis, Gaza Selatan," kata Abeer Zayyad dalam pernyataannya, Sabtu (25/11/2023).
Dia mengatakan bantuan itu didistribusikan secara langsung kepada warga di beberapa titik. "Kami meminta orang untuk datang dan mengambilnya, dan di titik lain kami mengirimkannya. Tergantung situasinya," kata Abeer.
Ia juga menyampaikan bahwa bantuan didistribusikan kepada keluarga pengungsi, yang di antaranya mengungsi di sekolah-sekolah, salah satunya UNRWA di Jabalia, yang dikelola oleh PBB.
"Bantuan tersebut diterima keluarga yang hidup dalam kondisi yang sulit dan keras. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Bantuan didistribusikan ke titik-titik atau tempat warga pengungsi, yang dilakukan oleh tim distribusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang di tiap titik, dalam waktu selama tujuh hari," paparnya.
Adapun bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang disalurkan NU Care-LAZISNU melalui AWC berupa 17.000 liter air bersih untuk 1.000 keluarga, 1.000 makanan siap santap untuk 1.000 orang, 100 paket bahan makanan untuk 100 keluarga, 44 perlengkapan kebersihan dan obat-obatan untuk 44 keluarga. Setiap keluarga terdiri dari 4-10 orang, dengan rata-rata 7 orang anggota keluarga.
Abeer menambahkan bantuan tersebut bermanfaat bagi 1.144 keluarga atau sekitar 8.000 jiwa di distrik Gaza. "Rakyat Palestina berterima kasih kepada NU Care-LAZISNU atas bantuannya. Jazakumullah khair," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pendistribusian bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk warga Palestina, NU Care-LAZISNU PBNU bekerja sama dengan lembaga lokal Al Thoure-Silwan Women Center (AWC) yang berbasis di Yerusalem.
NU Care-LAZISNU juga telah menyalurkan bantuan 1 ton selimut musim dingin untuk anak-anak dan dewasa. Bantuan ini diberangkatkan pada Jumat (3/11/2023) dipusatkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan disalurkan melalui Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) yang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Selain itu bantuan untuk rakyat Palestina juga disalurkan NU Care-LAZISNU melalui NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa berupa satu truk logistik yang terdiri dari perlengkapan bayi, air minum, handuk, makanan dan lain sebagainya. Bantuan ini disertakan dengan bantuan yang dibawa TNI Angkatan Laut (AL) pada Senin (20/11/2023).
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.
Selain itu, bantuan juga dapat disalurkan melalui rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan dapat juga disalurkan melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina.
Editor: Wahyu Noerhadi
*Tulisan ini pertama dimuat di NU Online
27/11/2023
Jakarta, NU Care
Pada pendistribusian bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk warga Palestina, NU Care-LAZISNU PBNU bekerja sama dengan lembaga lokal Al Thoure-Silwan Women Center (AWC) yang berbasis di Yerusalem.
Direktur Eksekutif AWC, Abeer Zayyad melaporkan bahwa seperti halnya di Gaza, situasi dan kondisi di Yerusalem pun sudah tidak aman.
"Kondisi permukiman, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum di Yerusalem sudah tidak aman. Sebagian besar tempat di Yerusalem tidak aman. Ada banyak penyusupan ke sekolah, rumah sakit, dan rumah-rumah di berbagai daerah. Penangkapan terhadap warga sipil di Yerusalem terus terjadi. Banyak warga Palestina menjadi sasaran pemeriksaan dengan kekerasan dan pelecehan fisik oleh pihak Israel," ungkap Abeer Zayyad dalam pernyataannya, Sabtu (25/11/2023).
Selain itu, lanjut Abeer, polisi Israel pun memeriksa telepon orang-orang Palestina untuk mengetahui apakah mereka menyukai atau membagikan informasi tentang situasi di Gaza.
"Kebanyakan orang tidak dapat memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, sementara banyak pemukim dari Israel dapat menyerbu masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa dalam jumlah besar. Ada banyak pembatasan terhadap pemilik toko dan para pelajar di Kota Tua Yerusalem," terangnya.
Abeer juga menyampaikan saat ini ada penutupan Kota Tua Yerusalem. Menurutnya, proses pendistribusian bantuan pun tidak mudah karena adanya pos pemeriksaan.
"Situasi dan kondisi di sini, orang-orang kehilangan pekerjaan, kemiskinan, dan perasaan tidak aman dan ketakutan. Artinya semua orang di sini sangat membutuhkan bantuan dan sifatnya darurat," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa terdapat banyak pengungsi dari Gaza yang tersebar di Yerusalem, di kota Ramallah dan kota Yerikho di Tepi Barat, Palestina.
"Mereka hidup dalam situasi yang sulit. Dan, ada empat korban jiwa yang merupakan pengungsi dari Gaza di Yerusalem, yang meninggal dunia di rumah sakit Al Makassed," ucapnya.
Adapun bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang disalurkan NU Care-LAZISNU melalui AWC berupa 17.000 liter air bersih untuk 1.000 keluarga, 1.000 makanan siap santap untuk 1.000 orang, 100 paket bahan makanan untuk 100 keluarga, 44 perlengkapan kebersihan dan obat-obatan untuk 44 keluarga. Setiap keluarga terdiri dari 4-10 orang, dengan rata-rata 7 orang anggota keluarga.
"Jadi bantuan tersebut bermanfaat bagi 1.144 keluarga atau sekitar 8.000 jiwa di distrik Gaza. Rakyat Palestina berterima kasih kepada NU Care-LAZISNU atas bantuannya. Jazakumullah khair," tuturnya.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.
Selain itu, bantuan juga dapat disalurkan melalui rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan dapat juga disalurkan melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina.
Sumber: NU Online
24/11/2023
Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Palestina terus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Pada tahap kedua penyaluran bantuan yang dilakukan melalui mitra lembaga lokal yaitu Al Thoure-Silwan Women (AWC), menyasar 8 ribu jiwa warga Palestina.
Direktur Eksekutif AWC, Abeer Zayyad melaporkan pendistribusian bantuan dilakukan selama sepekan mulai tanggal 9 hingga 15 November 2023 dan tersebar di 3 titik di Jabalia, daerah utara Gaza dan 3 titik di Khan Younis, Gaza Selatan.
“Bantuan itu didistribusikan secara langsung kepada warga di beberapa titik. Kami meminta orang untuk datang dan mengambilnya, dan di titik lain kami mengirimkannya. Tergantung situasinya,” ucap Abeer Zayyad dalam pernyataannya yang diterima NU Care, Jumat (24/11/2023).
Abeer menyampaikan bantuan didistribusikan kepada keluarga pengungsi, yang di antaranya mengungsi di sekolah-sekolah, salah satunya UNRWA di Jabalia, yang dikelola oleh PBB.
“Bantuan tersebut diterima keluarga yang hidup dalam kondisi yang sulit dan keras. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Bantuan didistribusikan ke titik-titik atau tempat warga pengungsi, yang dilakukan oleh tim distribusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang di tiap titik, dalam waktu selama tujuh hari,” paparnya.
Ia pun menyebut sejumlah kendala yang dialami tim AWC dalam proses pendistribusian bantuan, di antaranya; (1) Kesulitan untuk berpindah ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian bantuan karena kurangnya sarana transportasi; (2) Kerentanan bahaya karena adanya pengeboman yang terus-menerus terjadi; (3) Kurangnya fasilitas internet yang menyebabkan kesulitan komunikasi antar anggota tim pendistribusian.
Meski begitu, Abeer mengungkapkan bahwa pihaknya bertanggung jawab untuk mendistribusikan bantuan yang disediakan NU Care-LAZISNU PBNU. Sesuai perjanjian kerja sama, lanjutnya, AWC mendistribusikan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina dengan rincian bantuan berupa 17.000 liter air bersih untuk 1.000 keluarga, 1.000 makanan siap santap untuk 1.000 orang, 100 paket bahan makanan untuk 100 keluarga, 44 perlengkapan kebersihan dan obat-obatan untuk 44 keluarga. Setiap keluarga terdiri dari 4-10 orang, dengan rata-rata 7 orang anggota keluarga.
“Jadi bantuan tersebut bermanfaat bagi 1.144 keluarga atau sekitar 8.000 jiwa di distrik Gaza. Rakyat Palestina berterima kasih kepada NU Care-LAZISNU atas bantuannya. Jazakumullah khoir,” tuturnya.
Untuk diketahui, PBNU melalui NU Care-LAZISNU terus mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina. Bantuan dana kemanusiaan dapat disalurkan melalui rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan dapat juga disalurkan melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina.
Penulis: Wahyu Noerhadi
16/11/2023
Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU PBNU kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Pendistribusian bantuan tahap kedua ini dilakukan NU Care-LAZISNU melalui mitra lembaga lokal yaitu Al Thoure-Silwan Women (AWC), yang berfokus pada penanganan perempuan dan anak-anak korban perang di Palestina.
Pendistribusian bantuan dilakukan secara bertahap sejak Kamis hingga Selasa, 9-14 November 2023 dan menyasar sejumlah titik di Jabalia daerah utara Gaza dan di kamp pengungsian area Khan Younis, Gaza Selatan.
Adapun bantuan yang didistribusikan berupa makanan sehat siap santap, paket bahan makanan pokok, air bersih, hygiene kit dan obat-obatan.
Direktur Eksekutif AWC, Abeer Zayyed menjelaskan bantuan makanan siap santap dan bahan makanan pokok didistribusikan di sekolah-sekolah di Jabalia yang menjadi tempat lebih dari 3.200 warga pengungsi.
“Bantuan disalukan di sekolah yang berada di Jabalia, dengan menjangkau lebih dari 3.200 warga pengungsi yang telah kehilangan rumahnya. Lebih dari 3.200 warga Palestina ini mendapatkan bantuan makanan sehat siap santap dan paket bahan makanan pokok dari Nahdlatul Ulama,” tutur Abeer dalam keterangannya yang diterima NU Care pada Rabu (15/11/2023).
Selanjutnya, pendistribusikan bantuan air bersih, hygiene kit dan obat-obatan dilakukan di daerah Khan Younis, yang menurut Abeer kondisinya sudah porak-poranda akibat serangan pasukan Israel.
“Bantuan berupa hygiene kit, obat-obatan, dan belasan ribu liter air bersih kami salurkan di beberapa kamp pengungsian di area Khan Younis Gaza Selatan, salah satu kota yang porak-poranda akibat serangan Israel,” ungkapnya.
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan ucapan terima kasih kepada AWC sebagai mitra yang telah menyampaikan bantuan kemanusiaan dari program NU Peduli Palestina untuk warga di Gaza.
“Terima kasih kami sampaikan kepada AWC yang merupakan mitra LAZISNU dari tahun ke tahun, lembaga kemanusiaan di Palestina yang sudah terpercaya. Alhamdulillah, melalui AWC bantuan tahap kedua dari program NU Peduli Palestina telah diterima warga di Gaza,” ucap Habib Ali Hasan.
Ia mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan Nahdlatul Ulama yang dibangun bersama seluruh donatur, yang telah menitipkan dana kemanusiannya untuk rakyat Palestina.
“Ini (bantuan) bentuk solidaritas kemanusiaan dari NU dan masyarakat Indonesia secara umum. Kami pun mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh donatur jaringan NU dan LAZISNU se-dunia. Semua penyumbang yang menitipkan amanah bantuan kemanusiaannya untuk Palestina, baik dari perorangan, kelompok, sekolah, pesantren, majelis taklim, jama’ah dan jam’iyyah NU seperti Muslimat NU, kemudian beberapa perusahaan seperti Paragon Corp dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT), yang telah mendukung dan berkontribusi untuk program NU Peduli Palestina ini,” ungkap Habib Ali Hasan.
Pihaknya lantas mengingatkan bahwa situasi di Palestina merupakan masalah kemanusiaan, sehingga NU Care-LAZISNU terus memastikan agar bantuan kemanusiaan yang dihimpun dapat benar-benar sampai ke rakyat Palestina.
“LAZISNU terus memastikan bahwa bantuan-bantuan itu sampai kepada saudara-saudara kita yang sedang dalam keadaan sulit dan menjadi korban kemanusiaan di sana. Kemudian saya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa sampai saat ini kita harus terus membantu saudara-saudara kita di Palestina,” pesannya.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil menambahkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya pun akan kembali mengirimkan bantuan melalui TNI Angkatan Laut (AL).
“Tahap selanjutnya kami akan mengirimkan bantuan melalui TNI AL. Jadi TNI AL akan mengirimkan RS kapal, berbarengan dengan itu akan dikirimkan bantuan logistik, dan kami akan menitipkan bantuan berupa selimut, tempat tidur, dan tenda darurat,” imbuh Qohari.
Dirinya menegaskan bahwa penyaluran bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina dilakukan secara bertahap melalui berbagai jaringan, baik pemerintah maupun swasta.
“NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Palestina terus berupaya untuk terus mencegah krisis kemanusiaan berlanjut di Palestina. Dan kami secara bertahap akan terus menyalurkan bantuan melalui berbagai jaringan, baik lewat pemerintah maupun swasta,” tegasnya.
Sebagai informasi, PBNU melalui NU Care-LAZISNU terus mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina. Bantuan dana kemanusiaan dapat disalurkan melalui rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan dapat juga disalurkan melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
06/11/2023
Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah, NU Care-LAZISNU PBNU telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Bantuan tahap pertama yang disalurkan berupa 1 ton selimut musim dingin untuk anak-anak dan dewasa.
Bantuan disalurkan melalui Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) yang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Bantuan tersebut dikirimkan ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (03/11/2023) dan dilepas secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Sabtu (04/11/2023).
Sekretaris NU Care-LAZISNU PBNU, Moesafa mengatakan Pemerintah RI memberikan total bantuan keseluruhan sekitar 7 ton. Bantuan ini merupakan bantuan kolektif yang terhimpun dari berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia.
“Kami diberi fasilitas oleh Pemerintah RI yang memberikan bantuan ke Gaza dalam berbagai bentuk. Pemerintah Indonesia memberikan bantuan dalam kapasitas 7 ton, yang kemudian dibagi antara bantuan yang diberikan oleh pemerintah sendiri dan bantuan dari lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia,” kata Moesafa dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
“Terkait dengan alokasi bantuan dari lembaga kemanusiaan yang menyampaikan bantuan ke Gaza ini, kami mendapatkan alokasi sebanyak 1 ton. Oleh karena itu, kami manfaatkan untuk memberikan bantuan berupa selimut. Mengapa? Karena di sana saat ini akan mengalami musim dingin, sehingga alat perlengkapan yang menunjang untuk menghadapi musim dingin sangat diperlukan,” sambungnya.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil menambahkan, penyaluran bantuan tahap selanjutnya akan dilakukan pada pekan ini, yang disalurkan melalui lembaga lokal di Palestina yaitu Althouri-Silwan Women Center (AWC).
“AWC merupakan mitra kami dari tahun ke tahun, lembaga kemanusiaan di Palestina yang sudah terpercaya, yang berfokus pada penanganan perempuan dan anak-anak korban konflik. Pekan ini, melalui AWC, kami akan salurkan bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, hygiene kit, dan nutrisi anak,” ujar Qohari.
Adapun bantuan dana kemanusiaan yang disalurkan melalui AWC total Rp700 juta. Pada tahap pertama, bantuan yang disalurkan senilai Rp400 juta atau USD 25.430, yang kemudian disalurkan dalam bentuk bantuan berupa 17.000 liter air minum, 1.000 paket makanan siap santap, ribuan paket bahan makanan pokok, ratusan paket obat-obatan, dan kebutuhan pribadi bagi anak-anak, perempuan, juga lansia.
Selain melalui AWC, lanjut Qohari, teknis penyaluran bantuan dari NU Care-LAZISNU juga dibantu Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Yordania.
“Selanjutnya, kami juga rencanakan penambahan unit ambulans untuk Palestina,” imbuhnya.
Atas bantuan yang terhimpun dan kepercayaan masyarakat terhadap NU Care-LAZISNU, Manager Fundraising & Program NU Care-LAZISNU PBNU Anik Rifqoh menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi. Pihaknya berkomitmen untuk terus mendampingi rakyat Palestina melalui penggalangan yang terus berjalan.
Anik mengatakan, NU Care-LAZISNU PBNU bersama donatur di seluruh dunia dan para mitra seperti Paragon Corp dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) akan kembali menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina.
“Kami secara khusus juga memberikan apresiasi dan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada para mitra LAZISNU khususnya mitra korporat, institusi, maupun masyarakat umum yang sudah mempercayakan LAZISNU dalam penyaluran bantuan ke Palestina,” tutupnya.
PBNU melalui NU Care-LAZISNU terus mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. Untuk memudahkan masyarakat, NU Care-LAZISNU telah membuat laman penggalangan Infaq NU Peduli Palestina 2023 melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina
07/06/2021
Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU kembali menyalurkan bantuan untuk warga Palestina, pada Sabtu (5/06/2021).
Direktur Eksekutif PP NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan penyampaian amanah dari rakyat Indonesia untuk Palestina, yang menyalurkan donasi melalui NU Care-LAZISNU.
“Itu (penyaluran bantuan) adalah amanah, titipan donasi kemanusiaan dari rakyat Indonesia untuk Palestina, yang kemudian kami salurkan melalui Women Center Althoury (AWC) Silwan, satu yayasan perempuan yang membantu para penyintas atau korban konflik di Palestina sana, dan kami sudah bisa pastikan bahwa bantuan sampai ke warga terdampak. Kami pun menargetkan 20 miliar rupiah donasi untuk Palestina” papar Rouf, Senin (7/06/2021) di kantor NU Care-LAZISNU, Jakarta Pusat.
Adapun bantuan yang didistribusikan melalui AWC yaitu kebutuhan keluarga (family kit) untuk para penyintas di wilayah Gaza dan juga Yerusalem.
“Sebelum (bantuan) ini pun, kami juga telah bekerjasama dengan AWC dalam program pendistribusian hewan kurban tahun lalu di Palestina, dengan laporan yang bisa dipertanggungjawabkan, bahwa bantuan tersebut betul-betul sampai ke warga yang memang merupakan korban dari konflik di Palestina,” tegasnya.
Rouf juga menambahkan, untuk tahap selanjutnya NU Care-LAZISNU akan menyerahkan bantuan berupa peralatan kesehatan atau alat medis (medical tools) bagi warga di Palestina.
Sementara itu, Ketua PP NU Care-LAZISNU, Muhammad Wahib, mengucap syukur bahwa bantuan dari rakyat Indonesia sudah diterima oleh rakyat Palestina.
“Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa bantuan dari rakyat Indonesia kembali diterima oleh saudara-saudara kita di Palestina. Sebelumnya, akhir Mei 2021, bantuan berupa school kit (perlengkapan sekolah) untuk anak-anak dan sembako untuk warga Palestina di tempat pengungsian di daerah Jerash, telah kami salurkan juga melalui kawan-kawan PCI (Pengurus Cabang Istimewa) NU Yordania. Terima kasih kami sampaikan kepada para mitra, semua donatur dalam kampanye kemanusiaan untuk Palestina,” ucap Wahib.
Wahib menegaskan, Nahdlatul Ulama akan terus berkomitmen dalam membantu rakyat Palestina yang sedang dalam kesusahan. Bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina, lanjutnya, bisa disalurkan melalui tautan campaign nucare.id/program/pedulipalestina
“Dan, kegiatan kemanusiaan ini sudah sejak lama kita lakukan. Nahdlatul Ulama sendiri sudah mendukung kedaulatan dan kemerdekaan yang utuh bagi Palestina sejak tahun 1938, pada Muktamar di Menes, Banten,” imbuhnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, pun mengajak Nahdliyin dan masyarakat Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, melalui NU Care-LAZISNU.
Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke rumah Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, pada Senin 17 Mei 2021.
“Dalam hal ini saya mengajak kepada seluruh warga Nahdliyin dan umat Islam pada umumnya, mari kita berikan bantuan seikhlas mungkin, berapa pun akan berarti untuk warga Palestina. Saya ajak semua warga Nahdliyin memberikan dukungan melalui NU Care-LAZISNU,” tutur Kiai Said.
Dukungan dari masyarakat Indonesia dapat disalurkan melalui laman nucare.id/program/pedulipalestina atau ke rekening BCA 0680 100 900 a.n. Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU dan rekening Mandiri 123 000 4838 977 a.n. LAZISNU, dengan menyertakan kode unik Solidaritas untuk Palestina 009 (contoh: Rp. 100.009). Konfirmasi Donasi via WhatsApp (WA): 081398009800
Pewarta: Wahyu Noerhadi
Editor: Wahyu Noerhadi
26/05/2021
NU Care-LAZISNU mewujudkan komitmen dalam membantu meringankan beban warga Palestina yang sedang dalam kesusahan. Melalui Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania, lembaga filantropi resmi milik NU ini menyalurkan bantuan kepada anak-anak Palestina di tempat pengungsian, di daerah Jerash.
Dewan Pengawas NU Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat menuturkan, bantuan yang diberikan itu berupa perlengkapan sekolah untuk anak-anak dan sembako untuk warga di Palestina. Ia menceritakan foto anak-anak Palestina yang sedang memegang dan memeluk bantuan itu tersebar di lini masa media sosial.
"Itu adalah foto-foto pemberian school kit kepada anak-anak di pengungsian Palestina yang dilakukan oleh teman-teman PCINU Yordania, menyampaikan donasi dari masyarakat Indonesia yang diinisiasi NU Care-LAZISNU," tutur Sudrajat diberitakan NU Online, Selasa (25/05/2021).
Sebelumnya, dalam sebuah tayangan galawicara Jurnal Akhir Pekan di TV9, Sudrajat menegaskan bahwa NU Care-LAZISNU sudah sejak lama melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat langsung kepada masyarakat Palestina.
"Kita sudah lama melakukan kerja-kerja sosial di Palestina. Misalnya, beberapa tahun lalu PBNU memberikan bantuan genset, beasiswa, dan saya berharap mudah-mudahan UNUSIA tahun ini ada beasiswa buat orang-orang Palestina kuliah Islam Nusantara. Biar mereka punya khazanah baru tentang Islam yang sangat local wisdom ini," terangnya.
Selain itu, NU Care-LAZISNU memberikan bantuan kesehatan. Saat ini, kata Sudrajat, pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan lembaga terkait yang resmi di Indonesia untuk membangun rumah sakit (RS) Hebron di dekat Masjid Al-Aqsa.
"Dalam waktu dekat ini, kita sedang berkoordinasi dengan PCINU di perbatasan, seperti di Yordania dan Mesir. Kita akan melakukan masuk langsung untuk melakukan donasi-donasi kemanusiaan yang sifatnya dibutuhkan," katanya.
Ia menegaskan, kegiatan kemanusiaan yang dilakukan NU Care-LAZISNU bukan baru-baru ini dilakukan, tetapi sudah sejak lama. Sebab bantuan kepada Palestina yang diberikan merupakan wujud dari mematuhi sikap NU sejak Muktamar di Menes, Banten, pada 1938 silam.
"Kami melihat perseteruan antara Palestina dan Israel sebagai konflik kemanusiaan yang tidak masuk pada kegiatan politiknya. Kalau bicara kemanusiaan, semua perspektifnya sama, jangan sampai ada korban atau hal-hal yang sifatnya bisa memperkeruh suasana," tegasnya.
Dalam konteks kampanye kemanusiaan, Sudrajat mengajak semua pihak agar mampu menjadi dan menciptakan solusi alternatif melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Donasi yang digalang oleh NU Care-LAZISNU bisa diakses pada tautan nucare.id/program/pedulipalestina.
"Karena itu juga, dalam konteks kampanye kemanusiaan ini, kami lebih kepada moderasi pemikirannya. Artinya tidak memperkeruh untuk menambah keguncangan-keguncangan. Sebaiknya kita menjadi solusi alternatif untuk mempertemukan dua sisi yang berbeda melalui kegiatan kemanusiaan," pungkasnya.
18/05/2021
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj, menyambangi rumah dinas Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun di Jalan Garut, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (17/05/2021) malam.
Kiai Said membacakan pernyataan sikap dari PBNU atas penjajahan yang terjadi di tanah Palestina.
"Kami menegaskan, pertama, mengutuk dan mengecam keras agresi militer Israel yang telah memporak-porandakan Palestina, merenggut nyawa-nyawa warga sipil yang tidak berdosa. Hentikan segera agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditolerir," tegas Kiai Said, didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini dan Ketua PBNU H Robikin Emhas.
Kedua, lanjutnya, mendorong upaya gencatan senjata dari kedua belah pihak agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan kondisi Palestina pulih seperti sedia kala.
"Ketiga mendesak kepada PBB dan Komunitas Internasional untuk segara melakukan langkah cepat menyepakati gencatan senjata. Ini sebagai bagian dari tanggung jawab komunitas internasional dalam menyikapi konflik yang menciderai kemanusiaan," tambahnya.
Keempat, PBNU mendorong Pemerintah Indonesia untuk menggalang dukungan dan mengambil upaya penting dalam mewujudkan kedaulatan Palestina, sekaligus mengakhiri konflik kemanusiaan yang terjadi sehingga menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.
"Kelima, sejak Muktamar ke-13 NU di Menes Banten 1938 Nahdlatul Ulama telah menyatakan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Maka untuk itu, kami terus teguh pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa bagi kami Palestina adalah bangsa yang berdaulat. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi lagi dalam upaya penegakan kedaulatan Palestina," urai Kiai alumnus Universitas Ummul Quro, Mekkah, Arab Saudi ini.
"Mari berbuat semaksimal yang bisa kita lakukan demi menjaga solidaritas sesama muslim, demi terhapusnya penjajahan di muka bumi dan demi tegaknya hak-hak asasi kemanusiaan yang menjunjung prinsip kemerdekaan dan kedaulatan. Mari salurkan bantuan dan tali kasih bagi saudara-saudara kita di Palestina melalu NU Care-LAZISNU. Uluran tangan kita, solidaritas dan dukungan kita akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Palestina. Demikian semoga Allah Swt menolong bangsa Palestina dan kaum muslimin di mana pun yang tertindas," pungkasnya.
Silakan, bagi saudara semua yang hendak menyalurkan donasi sebagai bentuk solidaritas kita untuk bangsa Palestina dapat melalui tautan nucare.id/program/pedulipalestina
Sumber: Sindonews