Di penghujung Ramadhan, kita mendapati berita duka; tragedi kemanusiaan, perang saudara kembali terjadi di Sudan. Akibat perang itu, banyak korban tewas, orang-orang meregangkan nyawa, dan warga lainnya tertahan di rumah dengan ancaman kematian serta sulitnya akses bahan pangan.
Bermula pada Sabtu, 15 April 2023 pukul 09.00 waktu setempat, konflik terjadi antara dua kekuatan militer. Tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces saling serang: desing peluru, rentetan ledakan, dentuman serangan pesawat tempur memporak-porandakan wilayah Khartoum, ibu kota Sudan.
Pertempuran kian memanas pada Minggu, dan hingga Senin belum ada tanda-tanda intensivitasnya mereda. Demikian kabar dari kawan-kawan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan, yang diterima NU Care-LAZISNU PBNU di Jakarta.
Ketua PCINU Sudan, Ahmad Fauzi menyebut kondisi di sana saat ini membuat aktivitas warga sipil lumpuh. Bahkan, beberapa warga terisolasi karena tidak memungkinkan keluar dari tempat tinggal masing-masing. Ahmad Fauzi menyampaikan bahwa beberapa warga NU melaporkan kehabisan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Kondisi yang mengharuskan untuk tetap berdiam diri di rumah dengan kondisi tidak ada listrik dan air serta tidak ada suplai bahan makanan, membuat pasokan kebutuhan sehari-hari semakin menipis, bahkan ada beberapa laporan sudah kehabisan stok kebutuhan sehari-harinya,” ujarnya, seperti diberitakan NU Online, Senin (17/04/2023).
Dari kondisi tersebut, PCINU Sudan bersama NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli, para dermawan untuk membantu WNI dan masyarakat yang ada di Sudan, dengan kebutuhan mendesak:
- Sembako
- Makanan siap santap
- Air minum
- Pembalut wanita
Mari #SahabatPeduli kita bantu penuhi kebutuhan saudara-saudara di Sudan. Caranya:
Kebutuhan Dana 200.000.000
Dana Terkumpul 3.222.670
Donatur
0 Hari lagi
Di penghujung Ramadhan, kita mendapati berita duka; tragedi kemanusiaan, perang saudara kembali terjadi di Sudan. Akibat perang itu, banyak korban tewas, orang-orang meregangkan nyawa, dan warga lainnya tertahan di rumah dengan ancaman kematian serta sulitnya akses bahan pangan.
Bermula pada Sabtu, 15 April 2023 pukul 09.00 waktu setempat, konflik terjadi antara dua kekuatan militer. Tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces saling serang: desing peluru, rentetan ledakan, dentuman serangan pesawat tempur memporak-porandakan wilayah Khartoum, ibu kota Sudan.
Pertempuran kian memanas pada Minggu, dan hingga Senin belum ada tanda-tanda intensivitasnya mereda. Demikian kabar dari kawan-kawan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan, yang diterima NU Care-LAZISNU PBNU di Jakarta.
Ketua PCINU Sudan, Ahmad Fauzi menyebut kondisi di sana saat ini membuat aktivitas warga sipil lumpuh. Bahkan, beberapa warga terisolasi karena tidak memungkinkan keluar dari tempat tinggal masing-masing. Ahmad Fauzi menyampaikan bahwa beberapa warga NU melaporkan kehabisan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Kondisi yang mengharuskan untuk tetap berdiam diri di rumah dengan kondisi tidak ada listrik dan air serta tidak ada suplai bahan makanan, membuat pasokan kebutuhan sehari-hari semakin menipis, bahkan ada beberapa laporan sudah kehabisan stok kebutuhan sehari-harinya,” ujarnya, seperti diberitakan NU Online, Senin (17/04/2023).
Dari kondisi tersebut, PCINU Sudan bersama NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli, para dermawan untuk membantu WNI dan masyarakat yang ada di Sudan, dengan kebutuhan mendesak:
- Sembako
- Makanan siap santap
- Air minum
- Pembalut wanita
Mari #SahabatPeduli kita bantu penuhi kebutuhan saudara-saudara di Sudan. Caranya:
Belum ada kabar terbaru