Pada 10 September 2025, hujan deras yang tak kunjung reda memicu banjir bandang di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedikitnya 15 jiwa meninggal dunia—9 orang di Bali (4 di Denpasar, 2 di Gianyar, 2 di Jembrana, dan 1 di Badung) serta 6 lainnya di NTT—. Sementara itu, 6 orang masih dinyatakan hilang dan lebih dari 800 warga terpaksa mengungsi setelah rumah mereka terendam dan akses kehidupan sehari-hari lumpuh.
Di Bali, daerah yang paling parah terdampak adalah Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Klungkung, dan Tabanan, dengan kerusakan serius berupa bangunan runtuh, jalan yang terputus, listrik padam, hingga akses menuju Bandara Ngurah Rai yang terganggu. Sementara itu, di NTT banjir juga merendam puluhan rumah dan mengisolasi sejumlah desa, menyisakan duka dan perjuangan bagi warganya yang masih bertahan.
Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk turut menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir, yakni dengan mengirimkan bantuan berupa:
Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir, dengan cara:
Sumber Data: LPBI PBNU, Metro TV News
Catatan: campaign ini merupakan lanjutan dari respons bencana banjir dan longsor yang sebelumnya melanda wilayah Banten, Bekasi, dan Depok pada Maret 2025. Halaman ini digunakan sebagai wadah penggalangan dana bencana banjir sepanjang tahun 2025, mengingat kondisi musim dan cuaca di Indonesia yang semakin tidak menentu.
 
 Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 2.641.888
0 Donatur
61 Hari lagi
 
 Pada 10 September 2025, hujan deras yang tak kunjung reda memicu banjir bandang di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedikitnya 15 jiwa meninggal dunia—9 orang di Bali (4 di Denpasar, 2 di Gianyar, 2 di Jembrana, dan 1 di Badung) serta 6 lainnya di NTT—. Sementara itu, 6 orang masih dinyatakan hilang dan lebih dari 800 warga terpaksa mengungsi setelah rumah mereka terendam dan akses kehidupan sehari-hari lumpuh.
Di Bali, daerah yang paling parah terdampak adalah Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Klungkung, dan Tabanan, dengan kerusakan serius berupa bangunan runtuh, jalan yang terputus, listrik padam, hingga akses menuju Bandara Ngurah Rai yang terganggu. Sementara itu, di NTT banjir juga merendam puluhan rumah dan mengisolasi sejumlah desa, menyisakan duka dan perjuangan bagi warganya yang masih bertahan.
Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk turut menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir, yakni dengan mengirimkan bantuan berupa:
Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir, dengan cara:
Sumber Data: LPBI PBNU, Metro TV News
Catatan: campaign ini merupakan lanjutan dari respons bencana banjir dan longsor yang sebelumnya melanda wilayah Banten, Bekasi, dan Depok pada Maret 2025. Halaman ini digunakan sebagai wadah penggalangan dana bencana banjir sepanjang tahun 2025, mengingat kondisi musim dan cuaca di Indonesia yang semakin tidak menentu.
13/09/2025

Bali, NU Care
NU Care-LAZISNU menyalurkan bantuan darurat hasil donasi para dermawan untuk mendukung korban banjir bandang yang melanda enam wilayah di Bali sejak Selasa (9/09/2025) malam. Bencana ini telah menyebabkan sedikitnya 15 orang meninggal dunia, 50 orang luka-luka, dan 712 jiwa harus mengungsi di posko-posko darurat.
Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji, logistik dasar, serta layanan posko darurat yang dikoordinasikan bersama LPBI PBNU dan Banser PWNU Bali. Sebanyak 42 relawan telah diturunkan ke lapangan untuk membantu proses evakuasi korban, pencarian orang hilang, hingga pendirian empat posko di Denpasar, Jembrana, Gianyar, dan Badung.
Salah satu pengungsi di posko Denpasar, Ibu Komang (38), mengungkapkan rasa harunya ketika menerima bantuan makanan hangat di tengah situasi sulit.
“Rumah kami terendam air, banyak barang yang hilang. Rasanya seperti mimpi buruk. Alhamdulillah ada relawan NU Care-LAZISNU yang datang membawa makanan dan membantu kami. Kami sangat berterima kasih,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Ketua LPBI PBNU yang juga memantau langsung kondisi di Bali, Samsul Arifin, menyampaikan bahwa kerusakan akibat banjir sangat parah.
“Dua jembatan di Jembrana dan Gianyar roboh, banyak rumah ibadah, termasuk masjid, rusak berat. Bahkan Gedung PWNU Bali di Denpasar juga terdampak. Kondisi warga sangat membutuhkan bantuan segera,” jelasnya.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian umat.
“Dukungan para donatur yang disalurkan melalui NU Care-LAZISNU sangat berarti. Dengan gotong royong, insyaAllah kita bisa membantu saudara-saudara kita di Bali untuk bangkit dari musibah ini,” pungkasnya.
Sumber: nucare.id