Untung saja para santri tidak sedang ada di pesantren saat siang hari pada tanggal 2 Juli 2019. Pasalnya, kamar santri yang di bawahnya adalah ruang majelis taklim hangus terbakar. Saat kejadian, warga sekitar berteriak hingga menjerit lantaran api membesar dengan cepat.

Akibat teriakan warga, Pimpinan Pondok Pesantren, H. Syamsu lari dari pekerjaannya di sawah. Sontak ia kaget karena pesantrennya hancur menyisakan abu dan kenangan yang dalam. Takdir Allah masih baik, sebab tidak ada korban jiwa. Namun, bangunan pesantren dua lantai rusak, ruang majelis taklim terbakar habis, beberapa buku, meja, kursi, dan kitab pun hangus. Pun dokumen diniyah termasuk rapor anak-anak sudah dilalap si jago merah.

Kejadian yang menimpa pukul 14.30 WIB ini belum diketahui penyebabnya. Api merambat dari genting begitu cepat. Lantas warga gotong royong memadamkan api secara manual. Api pun padam dua jam setelahnya.

Musibah yang telah meluluhlantahkan pesantren dua lantai dan bangunan majelis taklim ini hanya menyisakan luka. Akhirnya, sementara waktu para santri berkegiatan diniyah dan pesantren di sebuah ruangan dalam rumah yang berdempetan dengan bangunan pesantren.

Pondok Pesantren Al Hidayah Al Basyariah ini berlokasi di Kampung Babakan Cisentul RT 03 RW 11 Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkulon, Kabupaten Cianjur.

Update :

Bantuan pertama telah digelontorkan kepada pesantren dari dana yang masuk melalui Baznas Jabar pada Selasa (16/7/2019). Dana sebesar Rp 10 juta telah dibelikan berupa kasur Palembang, karpet masjid, perlengkapan belajar seperti papan tulis, alat-alat tulis, 35 paket kebersihan, semen 50 sak, dan material bangunan lainnya untuk mendirikan kembali bangunan yang terbakar.