Sejak 18 Maret 2020, Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau pengontrolan pergerakan. Kebijakan PKP bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang semula berlaku hingga 31 Maret 2020, kemudian diperpanjang hingga 14 April 2020.
Selain itu, di Malaysia juga dilakukan pengawalan dari polisi dan tentara yang dengan ketat melakukan monitoring di semua kawasan tanpa terkecuali, disertai roadblock di berbagai arah jalan.
Kemudian, pada Kamis (2/04) sore, Pemerintah Malaysia pun mengeluarkan instruksi baru, yakni membatasi pergerakan warga, maksimal 10 km dari tempat mereka tinggal.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Malaysia melihat bahwa kebijakan tersebut berdampak pada Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia, yang saat ini diberhentikan dari pekerjaannya.
“Secara tidak langsung, WNI (Warga Negara Indonesia) yang jadi BMI kini tidak mempunyai penghasilan, yang akibatnya kebutuhan pangan WNI menipis atau habis sama sekali,” ungkap Pengurus Hubungan Internasional, Mahfud Budiono, seperti diberitakan NU Online, pada Ahad (29/03).
Oleh karena itu, PCI NU Malaysia melakukan penggalangan dana untuk keperluan sembako, yang kemudian disalurkan kepada para Buruh Migran.
“Para penerima bantuan dari PCI NU Malaysia tidak terbatas hanya kepada warga NU saja, melainkan semua BMI yang ada di Malaysia, tidak kira bangsa dan agama,” ungkap Mahfud.
Beberapa waktu yang lalu, PCI NU Malaysia pun sudah mulai menyalurkan bantuan. Sebanyak 500 bungkus beras ukuran 5 kg, 3.000 butir telur, dan 200 bungkus mie instan telah dibagikan kepada para Buruh Migran di sana.
“Bantuan tersebut dari urunan warga NU dan juga sebagian WNI yang berkecukupan yang merasa terpanggil untuk membantu warga. Bantuan ini kemudian dikoordinasi oleh PCI NU Malaysia dan banom-banomnya,” ujar Mahfud.
Namun, banyaknya WNI di Malaysia yang mencapai 700 ribu orang berdasarkan data KBRI, membuat bantuan yang hanya sekali itu, tidaklah cukup.
PCI NU Malaysia terus menggalang bantuan bagi Buruh Migran di Malaysia khususnya di Semenanjung, yang menyebar di 12 negeri atau provinsi. Mayoritas WNI memang berada di Selangor dan Kuala Lumpur. Disusul wilayah lainnya, yaitu Johor dan Pulau Penang. Sisanya berada di provinsi-provinsi seperti Malaka, Pahang, Perlis, Kedah, Perak, dan Kelantan.
“Kebutuhan yang paling mendasar para WNI di sini adalah bahan makanan, setidaknya sampai PKP ini berakhir dan mereka bisa bekerja lagi,” imbuh Mahfud.
Pemerintah Malaysia sendiri, menurutnya, sangat kooperatif dalam hal suplai bantuan tersebut.
“Jadi para relawan yang mengantar bantuan bisa keluar ke mana-mana tanpa halangan yang ketat dari pihak berkuasa Malaysia," ujarnya.
Para relawan diberikan Surat Jalan dari Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai sebuah keterangan mereka dalam bergerak memberikan bantuan.
“Dengan surat itu bisa diberikan kepada pihak berkuasa Malaysia jika ditanyakan hendak ke mana,” ujarnya.
Mari, kita bantu! Jangan biarkan para relawan kemanusiaan PCI NU Malaysia bergerak sendiri. Segera putuskan niat mulia Anda untuk memberikan bantuan kepada para BMI di Malaysia.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa Sembako:
Bantuan saudara semua dapat disalurkan melalui halaman ini, dengan cara:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 1.280.897
Donatur
0 Hari lagi
Sejak 18 Maret 2020, Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau pengontrolan pergerakan. Kebijakan PKP bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang semula berlaku hingga 31 Maret 2020, kemudian diperpanjang hingga 14 April 2020.
Selain itu, di Malaysia juga dilakukan pengawalan dari polisi dan tentara yang dengan ketat melakukan monitoring di semua kawasan tanpa terkecuali, disertai roadblock di berbagai arah jalan.
Kemudian, pada Kamis (2/04) sore, Pemerintah Malaysia pun mengeluarkan instruksi baru, yakni membatasi pergerakan warga, maksimal 10 km dari tempat mereka tinggal.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Malaysia melihat bahwa kebijakan tersebut berdampak pada Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia, yang saat ini diberhentikan dari pekerjaannya.
“Secara tidak langsung, WNI (Warga Negara Indonesia) yang jadi BMI kini tidak mempunyai penghasilan, yang akibatnya kebutuhan pangan WNI menipis atau habis sama sekali,” ungkap Pengurus Hubungan Internasional, Mahfud Budiono, seperti diberitakan NU Online, pada Ahad (29/03).
Oleh karena itu, PCI NU Malaysia melakukan penggalangan dana untuk keperluan sembako, yang kemudian disalurkan kepada para Buruh Migran.
“Para penerima bantuan dari PCI NU Malaysia tidak terbatas hanya kepada warga NU saja, melainkan semua BMI yang ada di Malaysia, tidak kira bangsa dan agama,” ungkap Mahfud.
Beberapa waktu yang lalu, PCI NU Malaysia pun sudah mulai menyalurkan bantuan. Sebanyak 500 bungkus beras ukuran 5 kg, 3.000 butir telur, dan 200 bungkus mie instan telah dibagikan kepada para Buruh Migran di sana.
“Bantuan tersebut dari urunan warga NU dan juga sebagian WNI yang berkecukupan yang merasa terpanggil untuk membantu warga. Bantuan ini kemudian dikoordinasi oleh PCI NU Malaysia dan banom-banomnya,” ujar Mahfud.
Namun, banyaknya WNI di Malaysia yang mencapai 700 ribu orang berdasarkan data KBRI, membuat bantuan yang hanya sekali itu, tidaklah cukup.
PCI NU Malaysia terus menggalang bantuan bagi Buruh Migran di Malaysia khususnya di Semenanjung, yang menyebar di 12 negeri atau provinsi. Mayoritas WNI memang berada di Selangor dan Kuala Lumpur. Disusul wilayah lainnya, yaitu Johor dan Pulau Penang. Sisanya berada di provinsi-provinsi seperti Malaka, Pahang, Perlis, Kedah, Perak, dan Kelantan.
“Kebutuhan yang paling mendasar para WNI di sini adalah bahan makanan, setidaknya sampai PKP ini berakhir dan mereka bisa bekerja lagi,” imbuh Mahfud.
Pemerintah Malaysia sendiri, menurutnya, sangat kooperatif dalam hal suplai bantuan tersebut.
“Jadi para relawan yang mengantar bantuan bisa keluar ke mana-mana tanpa halangan yang ketat dari pihak berkuasa Malaysia," ujarnya.
Para relawan diberikan Surat Jalan dari Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai sebuah keterangan mereka dalam bergerak memberikan bantuan.
“Dengan surat itu bisa diberikan kepada pihak berkuasa Malaysia jika ditanyakan hendak ke mana,” ujarnya.
Mari, kita bantu! Jangan biarkan para relawan kemanusiaan PCI NU Malaysia bergerak sendiri. Segera putuskan niat mulia Anda untuk memberikan bantuan kepada para BMI di Malaysia.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa Sembako:
Bantuan saudara semua dapat disalurkan melalui halaman ini, dengan cara:
Belum ada kabar terbaru