Jalani Operasi, Mari Bantu Isyana Agar Dapat Bicara

Category Kesehatan
KOTA JAKARTA PUSAT
NU CARE-LAZISNU

Terkumpul

24.330.042

Dana Dibutuhkan

200.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Sri Isyana Tunggawijaya, biasa dipanggil Isyana, adalah buah hati dari pasangan suami-istri Aziz Askhari (33) dan Dwi Assriani (30). Isyana yang saat ini berusia 2 tahun mengalami gangguan pendengaran berat.

Ayahanda dari Isyana, Aziz mengatakan, Isyana mengalami gangguan pendengaran sejak lahir dan sudah melakukan tindakan medis yaitu operasi Implan Koklea.

“Gangguan pendengaran sejak lahir, Mas. Dan sudah melakukan tindakan medis oleh dokter, operasi Implan Koklea di akhir tahun kemarin (Desember 2021) di RS Premier Jatinegera, Jakarta,” ungkap Aziz, pria asal Cilacap, kepada Tim NU Care-LAZISNU pada Jumat (17/05/2022).

Isyana pasca keluar dari ruang operasi

Untuk diketahui, operasi implantasi koklea adalah operasi pemasangan alat bantu mendengar (ABM) implan koklea (cochlear implant) pada penyandang gangguan pendengaran jenis sensorineural derajat sangat berat yang tidak mendapatkan manfaat lagi menggunakan ABM konvensional.

Implan koklea terdiri atas unit prosesor eksternal dan unit prosesor internal. Unit internal inilah yang dipasang ke dalam tubuh melalui tindakan operasi.

Terkait biaya, Aziz mengungkapkan bahwa biaya operasi implan koklea, yang terdiri dari biaya tindakan medis dan biaya alat totalnya senilai Rp485 juta.

“Untuk biaya operasi Isyana kemarin, keluarga jual tanah dan aset lainnya, seperti emas dan ternak, Mas. Total biaya 485 juta, dan sudah kita bayar dengan diangsur. Kekurangan biayanya 169,5 juta. Tenggat waktunya sampai akhir bulan Juni ini (2022),” kata Aziz yang sekarang berdomisili di Matraman Dalam II, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Aziz adalah seorang pegawai swasta dan istrinya fokus mendampingi terapi Isyana.

“Dia (Isyana) sekarang lagi fokus terapi wicara dan terapi tumbuh kembang. Terapi wicara di Nobel (Nobel Audiology Center), vendor alat implannya. Dan terapi tumbuh kembangnya di RS Premier,” jelasnya.

Aziz dan Dwi istrinya sangat berharap Isyana bisa berkembang seperti anak-anak pada umumnya.

Isyana bersama ibundanya, Dwi Assriani

“Semoga Isyana ke depan bisa berbicara seperti teman-temannya, sehingga dia bisa bermain, belajar, dan berkembang seperti anak-anak pada umumnya,” harapnya.

#SahabatPeduli, mari bersama bantu kekurangan biaya pasca operasi Implan Koklea dan biaya terapi Isyana. Caranya:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Penulis: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi

Penggalangan dana dimulai 19 May 2022 oleh:
NU CARE-LAZISNU
Akun Terverifikasi

Total
102 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Jalani Operasi, Mari Bantu Isyana Agar Dapat Bicara

Jalani Operasi, Mari Bantu Isyana Agar Dapat Bicara

Kebutuhan Dana 200.000.000

Dana Terkumpul 24.330.042

Donatur

0 Hari lagi

NU CARE-LAZISNU

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Sri Isyana Tunggawijaya, biasa dipanggil Isyana, adalah buah hati dari pasangan suami-istri Aziz Askhari (33) dan Dwi Assriani (30). Isyana yang saat ini berusia 2 tahun mengalami gangguan pendengaran berat.

Ayahanda dari Isyana, Aziz mengatakan, Isyana mengalami gangguan pendengaran sejak lahir dan sudah melakukan tindakan medis yaitu operasi Implan Koklea.

“Gangguan pendengaran sejak lahir, Mas. Dan sudah melakukan tindakan medis oleh dokter, operasi Implan Koklea di akhir tahun kemarin (Desember 2021) di RS Premier Jatinegera, Jakarta,” ungkap Aziz, pria asal Cilacap, kepada Tim NU Care-LAZISNU pada Jumat (17/05/2022).

Isyana pasca keluar dari ruang operasi

Untuk diketahui, operasi implantasi koklea adalah operasi pemasangan alat bantu mendengar (ABM) implan koklea (cochlear implant) pada penyandang gangguan pendengaran jenis sensorineural derajat sangat berat yang tidak mendapatkan manfaat lagi menggunakan ABM konvensional.

Implan koklea terdiri atas unit prosesor eksternal dan unit prosesor internal. Unit internal inilah yang dipasang ke dalam tubuh melalui tindakan operasi.

Terkait biaya, Aziz mengungkapkan bahwa biaya operasi implan koklea, yang terdiri dari biaya tindakan medis dan biaya alat totalnya senilai Rp485 juta.

“Untuk biaya operasi Isyana kemarin, keluarga jual tanah dan aset lainnya, seperti emas dan ternak, Mas. Total biaya 485 juta, dan sudah kita bayar dengan diangsur. Kekurangan biayanya 169,5 juta. Tenggat waktunya sampai akhir bulan Juni ini (2022),” kata Aziz yang sekarang berdomisili di Matraman Dalam II, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Aziz adalah seorang pegawai swasta dan istrinya fokus mendampingi terapi Isyana.

“Dia (Isyana) sekarang lagi fokus terapi wicara dan terapi tumbuh kembang. Terapi wicara di Nobel (Nobel Audiology Center), vendor alat implannya. Dan terapi tumbuh kembangnya di RS Premier,” jelasnya.

Aziz dan Dwi istrinya sangat berharap Isyana bisa berkembang seperti anak-anak pada umumnya.

Isyana bersama ibundanya, Dwi Assriani

“Semoga Isyana ke depan bisa berbicara seperti teman-temannya, sehingga dia bisa bermain, belajar, dan berkembang seperti anak-anak pada umumnya,” harapnya.

#SahabatPeduli, mari bersama bantu kekurangan biaya pasca operasi Implan Koklea dan biaya terapi Isyana. Caranya:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Penulis: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi

Kabar Terbaru

NU Care-LAZISNU PBNU Serahkan Bantuan Kesehatan untuk Isyana

10/10/2022

Image


Kamis (6/10/2022), Tim NU Care-LAZISNU PBNU berkunjung ke kediaman keluarga Isyana di Matraman Dalam II, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menyerahkan bantuan kesehatan untuk Sri Isyana Tunggawijaya, balita yang mengalami gangguan pendengaran berat dan harus menjalani operasi Implan Koklea serta terapi tumbuh kembang, juga terapi wicara.

Di kediamannya, Tim NU Care-LAZISNU bertemu dan berbincang dengan keluarga dari Isyana, Aziz Askhari (33) dan Dwi Assriani (30), pasangan suami istri asal Cilacap Jawa Tengah.

Dwi, ibunda dari Isyana menceritakan bahwa sejak awal Isyana kurang merespon ketika diajak berinteraksi.

“Isyana sering rewel, dan pas usia satu tahun, ada tiga benjolan di kepalanya. Lalu, Isyana dibawa ke rumah sakit di Kulonprogo, dan sekalian dikonsultasikan terkait kondisi Isyana yang kurang merespon, untuk kemudian dirujuk ke spesialis THT,” kisah Dwi kepada Tim NU Care-LAZISNU.

Dari rujukan itu, Isyana akhirnya harus menjalani operasi Implan Koklea pada Desember 2021 di RS Premier Jatinegara, Jakarta.

Pihak keluarga mengatakan, saat ini Isyana diberi alat bantu dengar yang ditanam (operasi) di kepala, dan alat bantu di bagian luar.

“Saat ini sudah ada perkembangan untuk merespon, seperti saat namanya dipanggil. Sekarang Isyana juga sudah bersekolah di PAUD, jadi biar dapat bersosialisasi dengan lingkungan, tidak hanya mendengar suara ibu dan ayahnya saja,” tutur Dwi.

Selain operasi, lanjutnya, Isyana juga menjalani terapi wicara, namun kebijakannya tidak bisa menggunakan BPJS. “Kebijakan dari BPJS untuk proses operasi tidak bisa langsung untuk dua telinga, melainkan satu per satu,” imbuhnya.

Dwi kasihan dengan kondisi Isyana karena harus dioperasi dua kali, dan biayanya akan lebih mahal untuk pembelian alat bantu dengarnya. “Pun terapinya harus dari awal sehingga jadi dua kali kerja,” kata Dwi.

Untuk membantu kekurangan biaya operasi Isyana dan juga biaya terapi wicara, NU Care-LAZISNU PBNU telah melakukan penggalangan dana melalui situs web crowdfunding NUcare.id, dan didapatkan donasi senilai Rp24.330.042.

Bantuan atau hasil donasi tersebut kemudian oleh pihak keluarga Isyana digunakan untuk membayar kekurangan biaya operasi yang bisa dicicil.

“Pembayaran pertama di Januari 2022. Model pembayaran operasi ini dicicil dengan DP (Down Payment) 50 persen, kemudian 50 persen selanjutnya dapat dicicil dengan kurun waktu selama satu tahun. Dan (donasi) dari LAZISNU semuanya sudah dibayarkan untuk tindakan operasi Isyana,” jelas Dwi.

Dwi juga menjelaskan, alat bantu dengar yang ditanam di kepala berlaku seumur hidup, sedangkan alat bantu dengar eksternal yang berada di luar kepala bisa diganti, tergantung waktu rusaknya atau ketika ingin di-upgrade.

“Kondisi ketika alat ini dilepas, Isyana tidak bisa mendengar,” ucap Dwi, sembari menunjukkan alat bantu dengar yang digunakan Isyana.

Di akhir kesempatan, Dwi dan Aziz selaku orang tua dari Isyana menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan NU Care-LAZISNU PBNU yang memfasilitasi penggalangan donasi.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikan dari LAZISNU yang telah memfasilitasi dalam menggalang donasi untuk biaya operasi implan koklea Isyana, dan kami telah menerima bantuan tersebut,” ucap Dwi didampingi Aziz, suaminya.

Ia pun berharap Isyana bisa bisa berkomunikasi secara verbal seperti anak-anak pada umumnya, bisa bersekolah dan meraih cita-citanya.

“Semoga ke depan Isyana bisa berkomunikasi verbal seperti anak-anak pada umumnya, bisa bersekolah di sekolah formal, bisa meraih cita-citanya, dan berguna bagi masyarakat serta agama dan negara, amin,” harapnya.

Pewarta: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi

Donatur