Namanya Ilham (17 thn), seorang anak yatim yang memiliki keterbatasan fisik. Pada tahun 2019, nasib naas menimpa dirinya ketika sepulang dari rumah temannya. Di perjalanan, dia terserempet kereta api dan mengalami luka yang sangat parah sehingga mengakibatkan tangan dan kaki kanannya harus diamputasi.
Kini Ilham menjalani hari-harinya tanpa tangan dan kaki yang utuh. Dalam melakukan aktivitasnya, dia hanya bisa ngesot dan menggunakan kursi roda. Kepada Tim NU Care-LAZISNU Sampang, dia mengaku pasrah pada keadaan.
“Rasa malu sih ada, ketika berkumpul dengan teman-teman. Tapi mau gimana lagi, wong keadaannya sudah begini,” ungkapnya sambil sesekali menyeka air mata.
Tidak hanya itu, pada tahun 2018 lalu, Ilham dan adiknya yang bernama Putra ditinggalkan oleh ayah tercinta untuk selamanya. Sehingga mereka berdua terpaksa ikut ibunya merantau. Namun, pasca Ilham mengalami kecelakaan yang merenggut tangan dan kakinya, sang ibu pun pergi entah ke mana dan sampai hari ini tak pernah ada kabar.
Di Dusun Tenga, Desa Angsokah, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, Ilham tinggal bersama Putra yang baru berumur 12 tahun, serta kakeknya yang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan.
“Boleh dibilang, hidupnya sangat bergantung pada bantuan tetangga. Terkadang mereka harus makan nasi saja karena tidak punya uang untuk membeli lauk,” ucap Zainuddin, Ketua NU Care-LAZISNU Sampang.
Untuk biaya sekolah adiknya dan merawat kakeknya yang sakit, Ilham memelihara ayam kampung yang jumlah dan harga jualnya tidak seberapa. Biasanya dia menjual ayam itu setiap 3 bulan sekali. Ketika ayamnya sudah mulai besar, dia menjualnya dengan harga sekitar Rp 40-60 ribu per ekor.
“Untuk makan setiap hari biasanya kami menunggu kiriman dari tetangga, Pak. Sebelum saya makan, saya harus menyuapi kakek saya yang sakit, sisanya saya dan adik yang makan,” kata Ilham.
Bayangkan, di usia yang masih muda, remaja 17 tahun, harus menanggung beban hidup dengan segala keterbatasan; merawat kakeknya yang sakit, membiayai sekolah adiknya, dengan ekonomi yang susah!
Melalui halaman galang dana ini, kami dari NU Care-LAZISNU Sampang, bermaksud untuk mengajak saudara semua, #SahabatPeduli untuk turut membantu Ilham dan keluarga, dengan bentuk bantuan:
Silakan, kepedulian saudara semua dapat disalurkan melalui halaman ini, dengan cara:
Kebutuhan Dana 50.000.000
Dana Terkumpul 17.664.701
0 Donatur
0 Hari lagi
Namanya Ilham (17 thn), seorang anak yatim yang memiliki keterbatasan fisik. Pada tahun 2019, nasib naas menimpa dirinya ketika sepulang dari rumah temannya. Di perjalanan, dia terserempet kereta api dan mengalami luka yang sangat parah sehingga mengakibatkan tangan dan kaki kanannya harus diamputasi.
Kini Ilham menjalani hari-harinya tanpa tangan dan kaki yang utuh. Dalam melakukan aktivitasnya, dia hanya bisa ngesot dan menggunakan kursi roda. Kepada Tim NU Care-LAZISNU Sampang, dia mengaku pasrah pada keadaan.
“Rasa malu sih ada, ketika berkumpul dengan teman-teman. Tapi mau gimana lagi, wong keadaannya sudah begini,” ungkapnya sambil sesekali menyeka air mata.
Tidak hanya itu, pada tahun 2018 lalu, Ilham dan adiknya yang bernama Putra ditinggalkan oleh ayah tercinta untuk selamanya. Sehingga mereka berdua terpaksa ikut ibunya merantau. Namun, pasca Ilham mengalami kecelakaan yang merenggut tangan dan kakinya, sang ibu pun pergi entah ke mana dan sampai hari ini tak pernah ada kabar.
Di Dusun Tenga, Desa Angsokah, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, Ilham tinggal bersama Putra yang baru berumur 12 tahun, serta kakeknya yang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan.
“Boleh dibilang, hidupnya sangat bergantung pada bantuan tetangga. Terkadang mereka harus makan nasi saja karena tidak punya uang untuk membeli lauk,” ucap Zainuddin, Ketua NU Care-LAZISNU Sampang.
Untuk biaya sekolah adiknya dan merawat kakeknya yang sakit, Ilham memelihara ayam kampung yang jumlah dan harga jualnya tidak seberapa. Biasanya dia menjual ayam itu setiap 3 bulan sekali. Ketika ayamnya sudah mulai besar, dia menjualnya dengan harga sekitar Rp 40-60 ribu per ekor.
“Untuk makan setiap hari biasanya kami menunggu kiriman dari tetangga, Pak. Sebelum saya makan, saya harus menyuapi kakek saya yang sakit, sisanya saya dan adik yang makan,” kata Ilham.
Bayangkan, di usia yang masih muda, remaja 17 tahun, harus menanggung beban hidup dengan segala keterbatasan; merawat kakeknya yang sakit, membiayai sekolah adiknya, dengan ekonomi yang susah!
Melalui halaman galang dana ini, kami dari NU Care-LAZISNU Sampang, bermaksud untuk mengajak saudara semua, #SahabatPeduli untuk turut membantu Ilham dan keluarga, dengan bentuk bantuan:
Silakan, kepedulian saudara semua dapat disalurkan melalui halaman ini, dengan cara:
18/03/2022
Sampang, NU Care
NU Care-LAZISNU Sampang, Jawa Timur kembali menyalurkan bantuan untuk Ilham, pemuda asal Kecamatan Omben, Sampang yang mengalami cacat fisik, Ahad (6/03/2022).
Bantuan berupa sembako, uang tunai hingga beberapa kebutuhan pokok lainnya diberikan kepada Ilham guna meringankan beban hidupnya bersama kakek yang sakit dan seorang adiknya.
Ketua NU Care-LAZISNU Sampang, Zainuddin menyampaikan bahwa bantuan itu merupakan yang ke sekian kalinya untuk kehidupan Ilham dan keluarga.
“Sudah satu tahun lebih NU Care-LAZISNU memperhatikan kebutuhan Ilham,” ujarnya sebagaimana diberitakan nusampang.com.
Zainuddin menjelaskan bahwa pemberian bantuan tersebut menyesuaikan apa yang diberikan Ilham dan keluarganya, seperti kebutuhan lebaran dan sebagainya.
“Kami berikan bantuan menyesuaikan kebutuhan,” kata Zainuddin.
Pihaknya mengatakan NU Care-LAZISNU akan berusaha tetap istikamah untuk memberikan bantuan kepada warga yang butuh serta bermanfaat untuk Ilham dan keluarganya.
“Semoga banyak donatur yang peduli mempercayakan donasinya kepada kami untuk saling berbagi pada yang membutuhkan,” ucapnya.
Editor: Kendi Setiawan