Baru berumur 11 bulan, Gibran Aditya Rofik terbujur lemah karena mengalami gegar otak setelah terjatuh dari tangga.
Senin, 16 November 2020 kemarin, Gibran terjatuh dari tangga hingga tak sadarkan diri. Ayah Gibran, Anwar Rofik (36) bergegas membawa anaknya ke RSUD Temanggung untuk diperiksakan.
Gibran masuk ruangan ICU, dan dalam kondisi koma. Setelah di rontgen, dokter mengatakan bahwa Gibran mengalami gegar otak yang sangat parah dan harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
“Dokter menyarankan agar Gibran segera dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta, Mas, karena peralatan di RS Temanggung tidak tersedia. Total biaya operasi yang dibutuhkan 100 juta,” ucap Anwar kepada Tim NU Care-LAZISNU Temanggung.
Setelah menceritakan hal itu, seketika Anwar terlihat lemas dan matanya berkaca-kaca.
“Saya tidak punya uang sebanyak itu, Mas. Saya di-PHK sejak pandemi. Apalagi Gibran tidak mempunyai BPJS. Artinya semua pengobatan ini harus kami tanggung sendiri,” keluhnya lemas.
Anwar mengaku dirinya sempat bekerja menjadi karyawan swasta di Jakarta, namun karena adanya pandemi, Anwar di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Saat ini Anwar tengah menggarap sedikit sawah yang merupakan warisan dari orangtuanya. Namun, ia mengaku bahwa seandainya sawah warisan itu pun dijual, tidak cukup untuk memenuhi biaya operasi Gibran.
Keesokan harinya, setelah Gibran bangun dari koma, Anwar membawanya pulang dan merawatnya sendiri di rumah. Beruntung, tetangga Anwar yang berprofesi sebagai perawat dapat membantu menggantikan infus dan alat bantu pernafasan untuk Gibran.
“Saya tahu pasti Gibran merasakan sakit di kepalanya. Tapi ia tak bisa menangis. Pandangannya kosong. Gibran hanya bisa menggerakkan kakinya,” jelas sang ayah menceritakan kondisi Gibran saat ini.
Kedua orangtua Gibran sangat berharap banyak kepada para dermawan agar Gibran bisa segera menjalani operasi. Mari bersama kita bantu biaya operasi Gibran, dengan cara:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 2.513.600
Donatur
0 Hari lagi
Baru berumur 11 bulan, Gibran Aditya Rofik terbujur lemah karena mengalami gegar otak setelah terjatuh dari tangga.
Senin, 16 November 2020 kemarin, Gibran terjatuh dari tangga hingga tak sadarkan diri. Ayah Gibran, Anwar Rofik (36) bergegas membawa anaknya ke RSUD Temanggung untuk diperiksakan.
Gibran masuk ruangan ICU, dan dalam kondisi koma. Setelah di rontgen, dokter mengatakan bahwa Gibran mengalami gegar otak yang sangat parah dan harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
“Dokter menyarankan agar Gibran segera dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta, Mas, karena peralatan di RS Temanggung tidak tersedia. Total biaya operasi yang dibutuhkan 100 juta,” ucap Anwar kepada Tim NU Care-LAZISNU Temanggung.
Setelah menceritakan hal itu, seketika Anwar terlihat lemas dan matanya berkaca-kaca.
“Saya tidak punya uang sebanyak itu, Mas. Saya di-PHK sejak pandemi. Apalagi Gibran tidak mempunyai BPJS. Artinya semua pengobatan ini harus kami tanggung sendiri,” keluhnya lemas.
Anwar mengaku dirinya sempat bekerja menjadi karyawan swasta di Jakarta, namun karena adanya pandemi, Anwar di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Saat ini Anwar tengah menggarap sedikit sawah yang merupakan warisan dari orangtuanya. Namun, ia mengaku bahwa seandainya sawah warisan itu pun dijual, tidak cukup untuk memenuhi biaya operasi Gibran.
Keesokan harinya, setelah Gibran bangun dari koma, Anwar membawanya pulang dan merawatnya sendiri di rumah. Beruntung, tetangga Anwar yang berprofesi sebagai perawat dapat membantu menggantikan infus dan alat bantu pernafasan untuk Gibran.
“Saya tahu pasti Gibran merasakan sakit di kepalanya. Tapi ia tak bisa menangis. Pandangannya kosong. Gibran hanya bisa menggerakkan kakinya,” jelas sang ayah menceritakan kondisi Gibran saat ini.
Kedua orangtua Gibran sangat berharap banyak kepada para dermawan agar Gibran bisa segera menjalani operasi. Mari bersama kita bantu biaya operasi Gibran, dengan cara:
24/12/2020
NU Care-LAZISNU Temanggung menyalurkan bantuan biaya pengobatan kepada Gibran, balita yang terjatuh dan mengalami gegar otak.
Bantuan tersebut disalurkan pada Rabu (23/12), dan bantuan tersebut merupakan bantuan tahap keempat yang disalurkan oleh NU Care-LAZISNU Temanggung.
“Bantuan ini merupakan bantuan tahap keempat, untuk pengobatan Gibran,” kata salah seorang perwakilan dari Manajemen NU Care-LAZISNU Temanggung, Ari.
Ari juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur di halaman campaign NUcare.id atas donasinya untuk Gibran.
“Terima kasih kepada para donatur yang telah berdonasi lewat NUcare[dot]id, untuk adik Gibran. Semoga bantuan yang diberikan bermanfaat dunia akhirat,” ungkapnya.
Anwar Rofik (36) selaku ayah dari Gibran menjelaskan terkait kondisi Gibran saat ini yang semakin membaik.
“Gibran sudah bisa tertawa riang, bahkan sudah mulai belajar berjalan,” jelasnya.
Dirinya menuturkan bahwa dirinya sangat bersyukur melihat kondisi putranya sekarang.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur dan NU Care, yang telah berempati serta membantu biaya pengobatan Gibran. Semoga kebaikan para donatur dan NU Care dibalas oleh Allah Swt,” ucap Rofik.
Hari ini, lanjut Rofik, putranya masih menjalani pengobatan jalan agar bisa sembuh total.
Pewarta: Wahyu Noerhadi