Penyerahan secara simbolis dana Koin Muktamar tahap pertama dari NU Care-LAZISNU kepada PBNU, pada Selasa (2/11/2021), di lantai 2 Gedung PBNU, Jakarta Pusat.

Bagikan:  

Tahap Pertama, NU Care Serahkan Rp 2,2 Miliar Dana Koin Muktamar ke PBNU

By Noerhadi

02/11/2021

408 kali dilihat

Jakarta, NU Care

Persiapan Muktamar ke-34 NU sudah mulai dilakukan. Termasuk perencanaan pembiayaan yang diharapkan berasal dari kemandirian Nahdliyin, melalui gerakan Koin Muktamar. Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU, yang bertugas menghimpun dan mengelola dana Koin Muktamar, telah menyerahkan dana tahap pertama senilai Rp 2.287.615.020 kepada PBNU, pada Selasa (2/11/2021).

Alhamdulillah, hari ini kami dari PP NU Care-LAZISNU menyerahkan secara simbolis tahap pertama dana Koin Muktamar. Ini (dana) dihimpun pada periode akhir 2019 sampai 2020,” kata Ketua PP NU Care-LAZISNU, Muhammad Wahib, di lantai 2 Gedung PBNU Jakarta Pusat, saat penyerahan dana Koin Muktamar kepada PBNU, yang diterima oleh Bendahara Umum PBNU, H Bina Suhendra.

Wahib menyampaikan, dana tersebut adalah akumulasi sementara dari penghimpunan secara tunai, lewat rekening bank, dan via digital di halaman campaign nucare.id/program/koinmuktamar.

Dirinya juga menjelaskan bahwa gerakan atau program Koin Muktamar sempat terhenti karena musibah pandemi Covid-19.

“Di pertengahan jalan, ternyata kita terkendela musibah Covid-19, sehingga praktis program Koin Muktamar terhenti. Nah, ini pengumpulan dana yang sudah ada di kami. Saat ini, Koin Muktamar masih berjalan di beberapa daerah dan secara digital di Pusat. Akan kami susulkan (serahkan dana) di tahap selanjutnya,” ucap Wahib.

Terkait model gerakan Koin Muktamar, Wahib menyebut tetap menggunakan model-model ala NU dan mengadopsi model baru secara digital.

Almuhafadhoh ‘alal qodimisshalih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Kita tetap menggunakan model-model ala NU, yaitu koin (kotak infak) NU di berbagai cabang. Juga wal akhdzu bil jadidil ashlah, penghimpunan Koin Muktamar secara digital,” katanya.

Menurut Wahib, penghimpunan Koin Muktamar dapat dilakukan melalui NU Care-LAZISNU di masing-masing cabang atau daerah, atau melalui Jaringan Pengelola Zakat, Infak dan Sedekah (JPZIS) NU.

“Itu (dana Koin Muktamar) nanti akan dikelola terlebih dahulu oleh sahabat-sahabat di cabang, dan nanti dikirimkan ke kami di Pusat. Yang kedua melalui digital, kita semua bisa membantu menyemarakkan dan membangun kemandirian Muktamar yaitu dengan menggunakan payment (pembayaran) secara digital, melalui tautan nucare.id/program/koinmuktamar,” paparnya.

Senada, Bendahara Umum PBNU, H Bina Suhendra pun menyatakan bahwa Koin Muktamar adalah satu tahap pertama membangun kembali kemandirian Nahdliyin.

“Termasuk penghimpunan yang dilakukan secara digital. Maka dengan teknologi ini, kita harus maju. Supaya orang-orang bisa dimudahkan dalam menyumbang, termasuk iuran Koin Muktamar,” ungkapnya.

Bendum PBNU menegaskan, Nahdliyin tidak boleh meragukan kekuatan dan kebesaran NU sebagai jama’ah dan jam’iyyah.

“Kita tidak boleh underestimate (meremehkan) kekuatan dan kebesaran NU. Gus Mus juga pernah bilang kepada saya, kita harus kembali ke jam’iyyah. Kembali ke kemandirian. Pertama saya masuk di Bendahara Umum PBNU, visi saya satu, NU mandiri. Itu dibahas juga saat Pleno di Yogyakarta,” tegasnya.

Perihal penggunanaan dana Koin Muktamar, ia melanjutkan, rencananya akan disalurkan melalui bendahara atau Panitia Muktamar.

“Akan disalurkan melalui bendahara panitia, dan akan disetujui oleh Panitia Muktamar. Ini (akan) ketat sekali. Kita jaga betul (penggunaan dana), mulai dari nominal lima ribu rupiah, 20 ribu, 100 ribu. Karena ini amanah, dan kita diaudit,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, PBNU telah menyerahkan dana ke Panitia Lokal senilai Rp 1 miliar, untuk persiapan infrastruktur tempat pelaksanaan Muktamar pada 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung.

Pewarta: Wahyu Noerhadi

PBNU
Penghimpunan
Kemandirian
Koin Muktamar
Lampung
nahdliyin
Muktamar ke-34 NU
PBNU
Penghimpunan
Kemandirian
Koin Muktamar
Lampung
nahdliyin
Muktamar ke-34 NU

Berita Lainnya