Penjaga WC umum di Pasar Waru bersama NU Peduli, Sabtu (1/11/2025). (Foto: NU Semarang)

Bagikan:  

Pasar Waru Semarang Terendam, NU Peduli Tolong Penjaga WC Kondisi Stroke yang Terjebak Banjir

By Kendi Setiawan

01/11/2025

92 kali dilihat

Semarang, NU Care
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang Jawa Tengah dalam beberapa hari ini telah mengakibatkan sejumlah titik terendam air. Pasar Waru yang ada di Jl Kaligawe, Kelurahan Sawah Besar, Gayamsari tak luput dari terjangan air selama 9 hari.

Walhasil, seorang pria penjaga WC umum yang menderita stroke terjebak tanpa bantuan makanan selama 9 hari 

Pria bernama Dul Harsono (57) itu hidup sendiri dengan mengandalkan pendapatan dari menjaga WC umum yang tak jauh dari pembuangan sampah pasar. Meski harus bersusah payah menggunakan tongkat untuk berjalan, ia bersikukuh tak mau dievakuasi.

Relawan NU Peduli dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang harus rela mengirim logistik agar warga dapat bertahan hidup.

Sabtu (1/11/225) menjelang adzan dhuhur, seorang relawan Tim NU Peduli menyusuri jalan yang terendam banjir dengan sepeda motor matic hingga di depan pasar.

Dengan langkah pasti, ia berjalan melewati kios-kios yang terendam air. Tampak beberapa wajah pasrah menunggui sepeda jualan yang terendam banjir. Di ujung jalan yang tak jauh dari penjual sepeda, terdapat sebuah lokasi WC umum.

Kepada Tim NU Peduli Kota Semarang dan beberapa wartawan yang mengikuti penyaluran makanan, Bugis panggilan akrabnya mengaku hidup sendiri di pasar semenjak istrinya meninggal sekitar 10 tahun silam.

Namun ia ditemani satu orang yang bernasib serupa sehingga sudah seperti saudara. "Kalau orang sini saya biasa dipanggil Bugis," katanya kepada wartawan.

Ia bersyukur ada Tim NU Peduli datang mengirimkan beberapa nasi bungkus, air minum serta sedikit uang.

"Alhamdulillah, ini saya terima kasih. Mudah-mudahan gerakan NU Peduli diberikan kemudahan dan barokah untuk masyarakat, Al Fatihah," ucapnya menerima sambil berdoa.

Bugis pun tampak akrab berbincang ringan dengan petugas NU Peduli. Ia pun menerima bantuan makanan dengan sumringah dan ternyata ia memang kawan lama.

Ia berkata akan bertahan sampai pada batas tertentu. Jika sudah tidak mungkin bertahan akan berjalan berdua menuju titik pengungsian atau menghubungi NU Peduli untuk dievakuasi.

"Ya nanti kalau sudah segini (sambil menunjuk-nunjuk perkiraan kedalaman air, aku tak mrono (saya yang ke posko NU) atau nanti takhubungi," ucapnya. 

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Kendi Setiawan

Bantuan
NU Peduli
Banjir
Semarang
Bantuan
NU Peduli
Banjir
Semarang

Berita Lainnya