Pada bulan pertama di dalam tarikh Hijriah, Muharam merupakan bulan yang istimewa. Satu di antara keistimewaannya adalah bulan ini dikenal sebagai Idul Yatama atau Hari Raya anak yatim, dan dianjurkan bagi kita untuk menyantuni anak-anak yatim.
“Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu.” (QS Al-Baqarah: 220)
Istilah Idul Yatama menjadi momen kegembiraan bagi anak-anak yatim. Tepatnya di tanggal 10 Muharam, disebut sebagai Hari Asyura yang dianjurkan untuk menyantuni anak yatim,
Ada satu kisah inspiratif yang diceritakan oleh Kiai Djamaluddin Ahmad. dan dikutip dari laman NU Online tentang keutamaan sedekah kepada anak yatim
Terkisah, di zaman dahulu ada pemuda yang hidupnya suka bermaksiat. Ketika di jalan, ia bertemu dengan anak yatim yang pakaiannya compang-camping. Hari itu bertepatan dengan tanggal 10 Muharam.
Tanpa mengetahui keutamaan Hari Idul Yatama dan mengharap imbalan apapun, pemuda tersebut memberi pakaian kepada anak yatim itu. Pada malam harinya, ia bermimpi diseret ke neraka oleh malaikat.
Tiba-tiba ada seorang anak yang menghadang dan berkata, "Hai malaikat, lepaskan orang ini! Lepaskanlah karena dia sudah memberi pakaian kepadaku". Ternyata anak itu adalah anak yatim yang ia berikan pakaian ketika di dunia.
Dan tiba-tiba pula ada suara yang meminta malaikat melepaskannya, "Lepaskanlah karena ia seseorang yang memuliakan anak yatim". Itulah yang menyelamatkannya dari api neraka.
Kisah yang diceritakan dalam kitab Nazaatul Majalis juz 1 halaman 148-149 ini, menunjukkan keutamaan bahwa memberikan kehidupan (layak) bagi anak yatim sangatlah besar.
Maka, di dalam bulan Muharam ini, mari kita hantarkan kebahagiaan untuk anak yatim dan meringankan beban mereka di masa pandemi, dengan mengirimkan paket isoman, beasiswa, kuota belajar, dan kado spesial melalui halaman galang dana di nucare.id/program/peduliyatim.
Penulis: Zahramaay
Editor: Wahyu Noerhadi
