Kunjungan NU Care-LAZISNU Kediri Jawa Timur ke NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah, Kamis (07/03/2024) (Foto: NU Care-LAZISNU Cilacap)

Bagikan:  

Kunjungi Cilacap, NU Care-LAZISNU Kediri Terus Lakukan Penguatan Manajemen

By Kendi Setiawan

19/03/2024

169 kali dilihat

Kediri, NU Care
NU Care-LAZISNU Kediri Jawa Timur terus melakukan penguatan tim manajemen. Hal itu dilakukan salah satunya melalui kunjungan silaturahim ke NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah pada Kamis, 7 Maret 2024.

"Silaturahim dilakukan 4 orang terdiri dari pengurus harian dan tim manajemen," kata Ketua LAZISNU Kediri, Gus Badrul, Senin (18/03/2024).

Pihaknya mengaku setelah kunjungan tersebut rombongan NU Care-LAZISNU Kediri memahami pengelolaan fundraising yang teradministrasi secara sistematis.

Gus Badrul menyebut, hal menarik dari NU Care-LAZISNU Cilacap adalah seluruh keuangan PCNU terpusat di NU Care-LAZISNU Cilacap.

Sementara itu berdasarkan data nucare.id, NU Care-LAZISNU Cilacap menjadi salah satu NU Care-LAZISNU yang sering dijadikan tempat studi banding NU Care-LAZISNU daerah lainnya. Beberapa kali manajemen NU Care-LAZISNU Cilacap juga mengisi seminar di daerah lain untuk membagikan tata kelola Koin NU dan penataan manajemen.

Ketua NU Care-LAZISNU H Wasbah Samudra Fawaid pada satu kesempatan mengatakan beberapa kunci dan langkah-langkah yang dilakukan timnya, sehingga perolehan Koin NU di Cilacap mencapai angka fantastis.

"Kunci utama adalah kekompakan pengurus dan Nahdliyin dari tingkat PCNU hingga ranting, termasuk banom dan lembaga-lembaganya," kata H Wasbah dalam wawancara Maret 2021.

Wasbah mengatakan, jika dilihat dari jumlah warga NU di setiap kabupaten, dengan jumlah MWCNU yang hampir sama dengan Cilacap, potensi semua kabupaten sebenarnya sama. "Namun, saya melihat kasus-kasus LAZISNU Cabang yang lain memang persoalan internal di organisasi," kata Wasbah.  

Wasbah mengakui, membangun kekompakan organisasi memang cukup berat. Ia pun bersyukur sebab di Cilacap, semua koordinasi Koin NU terpusat di PCNU. "Semua aliran dana Koin NU masuk ke PCNU, penyaluran juga turun dari PCNU," ungkap pemilik usaha percetakan ini.  

Regulasi Koin NU yang dibangun di Cilacap, ditaati oleh tingkat MWCNU dan ranting. Aturan ini tidak sekadar aturan, sebab pihaknya berani memberi sanksi bahkan jika ada satu saja ranting NU yang tidak mematuhinya.  

"Misalnya ada satu ranting ada yang tidak mematuhi regulasi, atau ada satu dua orang bermain, itu nggak bisa, kita selesaikan. Karena kami menjaga regulasi, kepatuhan itu penting," ujar Wasbah bersemangat.  

Di samping regulasi yang ditaati, Wasbah tak bisa mengabaikan para Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK). Para PLPK dapat dikatakan ujung tombak dari Koin NU, sebab secara berkala, setiap bulan sekali, mereka menjemput kaleng Koin dari rumah-rumah warga.  

"Saya sering bilang kepada para PLPK, di NU yang mengurusi pengajian sudah banyak, yang memimpin Yasin-Tahlil sudah banyak. Kalian semua ditentukan berkhidmat di sini di LAZISNU. Jadikan tempat terbaik kalian berkhidmat, bergerak dan berpikir di bidang sosial melalui LAZISU. Itu sering saya sampaikan kepada aktivis LAZISNU termasuk PLPK di ranting-ranting untuk memotivasi mereka, memantapkan bahwa mereka betul-betul tepat dan benar dalam posisinya di LAZISNU," kata pria yang pernah mengemban amanah sebagai Bendahara Ma'arif NU Kabupaten Cilacap.  

Bukan sekadar motivasi, para petugas PLPK juga diapresiasi tenaga dan waktunya secara ril.  "Setiap PLPK dari satu kalengnya mendapat uang seribu rupiah, lalu ada bisarah seribu rupiah. Mereka juga mendapat asuransi BPJS Ketenagarkerjaan," kata Wasbah.  

Asuransi BPJS Ketenagakerjaan ini akan melindungi PLPK. Kalau sampai saat bertugas PLPK mengalami peristiwa yang menyebabkan kematian, mereka mendapat asuransi senilai Rp42 juta. Selain itu, dua orang anak dari PLPK berhak atas beasiswa hingga perguruan tinggi.  

"Meski kami mengerti kita sama-sama berkhidmat, tapi kami ingin menguatkan mereka. Para PLPK ini yang menguatkan Koin NU Cilacap. Bayangkan, misalkan satu ranting satu orang PLPK. Ada 251 ranting, jadi ada 251 PLPK yang bergerak. Satu PLPK bertanggungjawab 20 kaleng saja itu sudah puluhan juta," imbuhnya.  

Selain perhatian tersebut, para PLPK yang bergerak di usaha kecil dan menengah, dapat mengajukan modal usaha. "Meski angka bantuan modal usaha PLPK di bawah satu juta, ini wujud bahwa kami tidak menyepelekan PLPK," tegasnya.  

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Wahyu Noerhadi

Manajemen
Cilacap
Studi Banding
tata kelola
Manajemen
Cilacap
Studi Banding
tata kelola

Berita Lainnya