Bandar Lampung, NU Care
Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo, menekankan pentingnya zakat sebagai sarana penyucian diri bagi umat Islam, merujuk pada Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 103.
"Allah Swt berfirman, 'Ambillah zakat dari sebagian harta mereka untuk membersihkan dan menyucikan mereka.’ Zakat tidak hanya membersihkan diri, tetapi juga menjadi salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan," ujarnya saat menghadairi Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Kantor PWNU Lampung, Telukbetung Utara, Jumat (29/11/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa pengelolaan zakat secara profesional menjadi tanggung jawab lembaga resmi seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan LAZISNU di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
"Tugas LAZISNU adalah menghimpun dan mendistribusikan ZIS secara profesional, transparan, dan tepat sasaran,” tegasnya sebagaimana diberitakan NU Online Lampung.
Rakerwil diikuti oleh LAZISNU cabang kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, jajaran pengurus wilayah, serta manajemen eksekutif.
Mengusung tema Merawat Jagat Membangun Peradaban: Membangun Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan Zakat yang Profesional, Rakerwil ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di lingkungan NU.
Rakerwil ini turut dirangkaikan dengan Madrasah Amil, yang bertujuan meningkatkan pemahaman teknis para amil dalam mengelola zakat.
Ketua LAZISNU PWNU Lampung, H Ahmad Jalaluddin, menyampaikan komitmen lembaga untuk menjadi motor pemberdayaan ekonomi umat.
"Kami membahas program kerja yang terukur dan bermanfaat agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Rakerwil ini juga menjadi forum memperkuat soliditas antar pengurus dari tingkat wilayah hingga ranting,” jelas Ahmad Jalaluddin.
LAZISNU PWNU Lampung juga berkomitmen mengedepankan prinsip MANTAP (Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional) dengan mengadaptasi teknologi modern dalam pengelolaan ZIS.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkokoh peran LAZISNU sebagai lembaga filantropi Islam yang mendukung pembangunan ekonomi umat dan pemberdayaan masyarakat.
Editor: Kendi Setiawan