Sejumlah pesantren di Indonesia mulai beraktivitas kembali. Protokol kesehatan terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Keterangan tersebut dituturkan oleh salah seorang santri dari kota Malang, Ahmad Munawar (23 thn).
“Alhamdulillah, kami terus menjalankan protokol, jaga jarak ketika sholat jama’ah, menggunakan masker ketika melangsungkan pengajian, dan setiap akan keluar dari komplek pondok, kami patuh akan kewajiban menggunakan masker, baik masker kain maupun masker medis,” jelas Ahmad, kepada tim NU Care-LAZISNU via pesan WhatsApp, Senin (12/10).
Memang tidak dapat kita pungkiri, pandemi ini tidak bisa dihindari oleh siapapun, termasuk oleh para santri di lingkungan pesantren di Indonesia yang terdampak Covid-19.
Di sisi lain, Nida (22 thn), santri putri asal pesantren di Purwokerto menuturkan bahwa dirinya cukup syok ketika mendengar adanya kasus positif di pondok pesantren lain di Purwokerto.
“Di pesantren kami, alhamdulillah tidak ada dan semoga jangan sampai ada (kasus Covid-19), karena kami terus memperketat protokol kesehatan. Apalagi ketika mendengar kabar ada beberapa pesantren yang turut terdampak, pengasuh dan pengurus pondok langsung mengambil langkah preventif dengan membatasi akses santri. Kami juga sering melakukan cek kesehatan,” ungkap Nida saat diwawancarai via WhatsApp.
Keduanya, baik Ahmad maupun Nida, sepakat bahwa selain memperketat protokol kesehatan, menjaga imunitas dengan berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin juga perlu dilakukan.
“Di tengah pandemi ini, penting untuk mendapatkan makanan bergizi dan vitamin yang cukup. Karena dengan makanan dan gizi seimbang, imunitas kita juga akan terjaga dengan baik, sehingga mampu mencegah berbagai penyakit,” ujar Ahmad.
Kemudian, dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2020, kami NU Care-LAZISNU mengajak saudara semua untuk ikut membantu para santri terdampak Covid-19 di sejumlah pesantren, dengan memenuhi kebutuhan vitamin dan makanan penuh gizi bagi santri untuk mewujudkan “Santri Sehat, Indonesia Kuat”. Caranya:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 2.406.684
Donatur
0 Hari lagi
Sejumlah pesantren di Indonesia mulai beraktivitas kembali. Protokol kesehatan terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Keterangan tersebut dituturkan oleh salah seorang santri dari kota Malang, Ahmad Munawar (23 thn).
“Alhamdulillah, kami terus menjalankan protokol, jaga jarak ketika sholat jama’ah, menggunakan masker ketika melangsungkan pengajian, dan setiap akan keluar dari komplek pondok, kami patuh akan kewajiban menggunakan masker, baik masker kain maupun masker medis,” jelas Ahmad, kepada tim NU Care-LAZISNU via pesan WhatsApp, Senin (12/10).
Memang tidak dapat kita pungkiri, pandemi ini tidak bisa dihindari oleh siapapun, termasuk oleh para santri di lingkungan pesantren di Indonesia yang terdampak Covid-19.
Di sisi lain, Nida (22 thn), santri putri asal pesantren di Purwokerto menuturkan bahwa dirinya cukup syok ketika mendengar adanya kasus positif di pondok pesantren lain di Purwokerto.
“Di pesantren kami, alhamdulillah tidak ada dan semoga jangan sampai ada (kasus Covid-19), karena kami terus memperketat protokol kesehatan. Apalagi ketika mendengar kabar ada beberapa pesantren yang turut terdampak, pengasuh dan pengurus pondok langsung mengambil langkah preventif dengan membatasi akses santri. Kami juga sering melakukan cek kesehatan,” ungkap Nida saat diwawancarai via WhatsApp.
Keduanya, baik Ahmad maupun Nida, sepakat bahwa selain memperketat protokol kesehatan, menjaga imunitas dengan berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin juga perlu dilakukan.
“Di tengah pandemi ini, penting untuk mendapatkan makanan bergizi dan vitamin yang cukup. Karena dengan makanan dan gizi seimbang, imunitas kita juga akan terjaga dengan baik, sehingga mampu mencegah berbagai penyakit,” ujar Ahmad.
Kemudian, dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2020, kami NU Care-LAZISNU mengajak saudara semua untuk ikut membantu para santri terdampak Covid-19 di sejumlah pesantren, dengan memenuhi kebutuhan vitamin dan makanan penuh gizi bagi santri untuk mewujudkan “Santri Sehat, Indonesia Kuat”. Caranya:
Belum ada kabar terbaru