Bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu benar-benar meluluhlantakkan daerah Lumajang dan sekitarnya. Ribuan rumah rusak terdampak. Puluhan korban berjatuhan karena terjebak lahar panas yang datang tiba-tiba. Tanpa aba-aba.
Seminggu setelahnya, lahar dingin Semeru kembali meluap ke pemukiman warga, hingga yang tampak hanya atap-atap rumah karena tertutup pasir. Kini, rumah-rumah itu tak bisa lagi ditinggali.
Ada beberapa wilayah yang terdampak parah dari bencana ini, di antaranya Dusun Curah Kobo’an Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Dusun Kajarkuning dan Kamarkajang di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Lumajang kemudian menyiapkan lahan relokasi untuk nantinya dibuatkan Hunian Sementara (Huntara), yang ke depannya menjadi Hunian Tetap (Huntap) bagi warga korban APG Semeru.
Pemerintah telah memastikan jumlah Huntara yang akan dibuat adalah 2000 unit di Kecamatan Candipuro dan 500 unit di Kecamatan Pronojiwo.
Tim NU Peduli Bencana, yang selalu turut aktif dalam penanganan bencana, dipercaya Pemkab Lumajang untuk membangun 250 Huntara yang pada tahap awal ini mendapat jatah pengerjaan 64 unit.
Adapun spesifikasi Huntara berukuran 6x4,8 meter dan berisi tiga ruang kamar. Sementara kebutuhan biaya satu Huntara senilai Rp15.743.800 ditambah upah kerja tukang Rp3.500.000 per Huntara, total Rp19.243.800.
Selain Huntara, Tim NU Peduli Bencana juga dipercaya untuk membangun fasilitas umum (Fasum) seperti Mushalla, TPQ, Madrasah Diniyyah yang ditargetkan dalam waktu satu bulan bisa selesai.
Selain pembangunan Huntara dan Fasum, Tim NU Peduli telah memberikan penanganan atau pemulihan pascabencana, seperti program pemulihan ekonomi dengan membuat toko bina umat, membuat Madin Darurat untuk pendidikan agama, dan kontrak rumah sementara bagi korban APG Semeru.
Aksi Tim NU Peduli Bencana di Semeru tentu merupakan kerja bersama, gotong royong seluruh elemen dari lembaga dan badan otonom (Banom), warga, relawan, dan simpatisan NU, di tingkat Pusat sampai Ranting.
#SahabatPeduli, pembangunan atau tugas kemanusiaan ini tentu membutuhkan keterlibatan relawan dan para donatur. Jadi, mari bersama kita gotong royong, ikut terlibat dalam pembangunan Huntara pada tahap awal ini, untuk warga terdampak bencana APG Semeru. Caranya:
Kebutuhan Dana 500.000.000
Dana Terkumpul 6.469.982
Donatur
0 Hari lagi
Bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu benar-benar meluluhlantakkan daerah Lumajang dan sekitarnya. Ribuan rumah rusak terdampak. Puluhan korban berjatuhan karena terjebak lahar panas yang datang tiba-tiba. Tanpa aba-aba.
Seminggu setelahnya, lahar dingin Semeru kembali meluap ke pemukiman warga, hingga yang tampak hanya atap-atap rumah karena tertutup pasir. Kini, rumah-rumah itu tak bisa lagi ditinggali.
Ada beberapa wilayah yang terdampak parah dari bencana ini, di antaranya Dusun Curah Kobo’an Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Dusun Kajarkuning dan Kamarkajang di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Lumajang kemudian menyiapkan lahan relokasi untuk nantinya dibuatkan Hunian Sementara (Huntara), yang ke depannya menjadi Hunian Tetap (Huntap) bagi warga korban APG Semeru.
Pemerintah telah memastikan jumlah Huntara yang akan dibuat adalah 2000 unit di Kecamatan Candipuro dan 500 unit di Kecamatan Pronojiwo.
Tim NU Peduli Bencana, yang selalu turut aktif dalam penanganan bencana, dipercaya Pemkab Lumajang untuk membangun 250 Huntara yang pada tahap awal ini mendapat jatah pengerjaan 64 unit.
Adapun spesifikasi Huntara berukuran 6x4,8 meter dan berisi tiga ruang kamar. Sementara kebutuhan biaya satu Huntara senilai Rp15.743.800 ditambah upah kerja tukang Rp3.500.000 per Huntara, total Rp19.243.800.
Selain Huntara, Tim NU Peduli Bencana juga dipercaya untuk membangun fasilitas umum (Fasum) seperti Mushalla, TPQ, Madrasah Diniyyah yang ditargetkan dalam waktu satu bulan bisa selesai.
Selain pembangunan Huntara dan Fasum, Tim NU Peduli telah memberikan penanganan atau pemulihan pascabencana, seperti program pemulihan ekonomi dengan membuat toko bina umat, membuat Madin Darurat untuk pendidikan agama, dan kontrak rumah sementara bagi korban APG Semeru.
Aksi Tim NU Peduli Bencana di Semeru tentu merupakan kerja bersama, gotong royong seluruh elemen dari lembaga dan badan otonom (Banom), warga, relawan, dan simpatisan NU, di tingkat Pusat sampai Ranting.
#SahabatPeduli, pembangunan atau tugas kemanusiaan ini tentu membutuhkan keterlibatan relawan dan para donatur. Jadi, mari bersama kita gotong royong, ikut terlibat dalam pembangunan Huntara pada tahap awal ini, untuk warga terdampak bencana APG Semeru. Caranya:
Belum ada kabar terbaru