Di sudut kecil di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ada seorang balita bernama Shabrina Jacinda Rivaldi yang baru berusia 3 tahun. Gadis kecil yang tinggal bersama kedua orangtuanya di Dusun Kepek, RT/RW 002/015, Kelurahan Semin, Kabupaten Gunungkidul harus menghadapi ujian hidup yang begitu berat. Sejak dalam kandungan, Shabrina telah didiagnosis dengan kelainan fisik yang membuatnya terlahir tanpa lubang anus, serta masalah serius pada ginjal dan ususnya. Di usia yang begitu belia, Shabrina telah menjalani sembilan kali operasi.
Sejak hari kelahirannya, Shabrina telah bertarung setiap hari melawan kondisi kesehatannya yang semakin berat. Ginjalnya membengkak, menyebabkan ia harus menjalani kontrol rutin setiap minggu di RS Sardjito Yogyakarta.
Di tengah perjuangan ini, ayahnya, Fandi Achmad Rivaldy (28) bekerja sebagai salesman dengan gaji UMR Sleman sedangkan sang ibu, Nur Aisyah (31) merupakan seorang ibu rumah tangga. Di kondisinya yang dapat dikatakan kekurangan, mereka terus berjuang keras untuk membiayai perawatan medis yang sangat mahal. Saat ini, mereka tinggal di rumah sewaan sederhana di atas tanah kesultanan Yogyakarta, sambil terus berharap ada keajaiban untuk anak semata wayang mereka.
Namun, beban biaya pengobatan yang semakin besar membuat harapan mereka terasa semakin berat. Meski begitu, mereka tak pernah menyerah dan tetap berjuang demi kesehatan Shabrina. Di tengah ujian hidup ini, kita bisa hadir dan memberikan harapan kesembuhan bagi Shabrina.
Setiap dukungan yang Anda berikan, sekecil apapun, akan membantu meringankan beban keluarga ini dan memberi Shabrina kesempatan untuk tumbuh sehat dan bahagia. Mari bersama-sama, kita ulurkan tangan dan bantu Shabrina melewati masa-masa sulit ini dengan cara:
Mari tunjukkan kepedulian kita dan bantu Shabrina sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Kebutuhan Dana 80.000.000
Dana Terkumpul 2.570.000
Donatur
70 Hari lagi
Di sudut kecil di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ada seorang balita bernama Shabrina Jacinda Rivaldi yang baru berusia 3 tahun. Gadis kecil yang tinggal bersama kedua orangtuanya di Dusun Kepek, RT/RW 002/015, Kelurahan Semin, Kabupaten Gunungkidul harus menghadapi ujian hidup yang begitu berat. Sejak dalam kandungan, Shabrina telah didiagnosis dengan kelainan fisik yang membuatnya terlahir tanpa lubang anus, serta masalah serius pada ginjal dan ususnya. Di usia yang begitu belia, Shabrina telah menjalani sembilan kali operasi.
Sejak hari kelahirannya, Shabrina telah bertarung setiap hari melawan kondisi kesehatannya yang semakin berat. Ginjalnya membengkak, menyebabkan ia harus menjalani kontrol rutin setiap minggu di RS Sardjito Yogyakarta.
Di tengah perjuangan ini, ayahnya, Fandi Achmad Rivaldy (28) bekerja sebagai salesman dengan gaji UMR Sleman sedangkan sang ibu, Nur Aisyah (31) merupakan seorang ibu rumah tangga. Di kondisinya yang dapat dikatakan kekurangan, mereka terus berjuang keras untuk membiayai perawatan medis yang sangat mahal. Saat ini, mereka tinggal di rumah sewaan sederhana di atas tanah kesultanan Yogyakarta, sambil terus berharap ada keajaiban untuk anak semata wayang mereka.
Namun, beban biaya pengobatan yang semakin besar membuat harapan mereka terasa semakin berat. Meski begitu, mereka tak pernah menyerah dan tetap berjuang demi kesehatan Shabrina. Di tengah ujian hidup ini, kita bisa hadir dan memberikan harapan kesembuhan bagi Shabrina.
Setiap dukungan yang Anda berikan, sekecil apapun, akan membantu meringankan beban keluarga ini dan memberi Shabrina kesempatan untuk tumbuh sehat dan bahagia. Mari bersama-sama, kita ulurkan tangan dan bantu Shabrina melewati masa-masa sulit ini dengan cara:
Mari tunjukkan kepedulian kita dan bantu Shabrina sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Belum ada kabar terbaru