Bangun Kembali Masjid Bawazier untuk Mualaf Dusun Ngasalan!

Category Sosial & Keagamaan
KABUPATEN TEMANGGUNG
NU Care-LAZISNU Temanggung

Terkumpul

5.583.442

Dana Dibutuhkan

100.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Kondisi atap yang bocor dan bangunan yang rawan roboh saat diguyur hujan menyisakan genangan-genangan air. Tidak adanya tempat wudhu maupun pengeras suara, semakin membuat Masjid Nuroh Fahad Bawazier terlihat sangat memprihatinkan dan semakin menegaskan bahwa masjid yang dibangun di tahun 1995 ini, hingga kini belum pernah dipugar maupun dibenahi.

Slamet Munasir (55), salah satu mualaf di Dusun Ngasalan, Desa Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Temanggung, menegaskan bahwa Masjid Bawazier harus segera dipugar.

Masjid ini sudah tidak segagah dulu Mas. Gentengnya sudah pada pecah. Apalagi kalau musim hujan, masjidnya sudah kayak kolam ikan. Ya, itu karena banyaknya atap yang bocor ditambah ternitnya sudah mulai amblas. Kayu penyangganya juga sudah rapuh, sudah hampir roboh. Makanya jama’ah juga takut untuk salat di masjid ini,” ungkap Slamet kepada Tim NU Care-LAZISNU Temanggung.

Masjid Bawazier yang dibangun di atas tanah wakaf dengan luas bangunan 6x6 m2 ini, diketahui terletak di kawasan perkampungan dengan minoritas muslim, terbukti dari data bahwa jumlah Kepala Keluarga Muslim di daerah ini hanya ada 15 KK. Bahkan sebagian besar masyarakat muslim di sana merupakan mualaf.

Abu Yazid (50), sesepuh Dusun Ngasalan yang juga Ketua Pembangunan Masjid Bawazier menegaskan bahwa menjadi minoritas membuat pembangunan masjid menjadi terhambat, bukan dari aspek lingkungan melainkan dari aspek ekonomi.

"Warga kami hanya 15 KK yang muslim. Pekerjaannya hanya sebagai petani kebun. Untuk membenahi dan membangun kembali masjid, kami belum mampu," ungkap Abu Yazid.

Sementara, untuk lingkungan sosial, Yazid mengaku meski dalam kehidupan beragama yang plural, tetapi dalam hubungan bersosial sangat baik dan tidak pernah ada konflik.

“Alhamdulillah, Mas, meski warga di sini mayoritasnya beragama Budha, kami selalu rukun. Tetapi ya kalau untuk membantu membiayai pembangunan masjid sangat berat karena faktor ekonomi,” tambahnya.

Yazid menuturkan bahwa dirinya sangat sedih melihat realita yang ada, terutama ketika hari Jumat tiba. Bukan hanya karena harus pergi ke dusun sebelah, melainkan ada saja para mualaf yang tidak dapat menunaikan sholat Jumat karena mungkin kondisi masjid yang jauh.

“Saya sangat berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk ikut membantu perbaikan Masjid Bawazier ini, karena bantuan tersebut pasti berdampak luar biasa bagi muslim di sini, terlebih bagi mereka yang statusnya mualaf, karena bantuan ini tentunya sangat membahagiakan dan menyemangati mereka dalam berislam.” Pungkasnya.

Mari bersama bantu warga di Dusun Ngasalan untuk dapat beribadah dengan nyaman dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya

    Kontributor: Tim LAZISNU PCNU Temanggung
    Editor:  Putri Azmi Millatie/ Wahyu Noerhadi
     
Penggalangan dana dimulai 5 November 2020 oleh:
NU Care-LAZISNU Temanggung
Akun Terverifikasi

Total
3 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Bangun Kembali Masjid Bawazier untuk Mualaf Dusun Ngasalan!

Bangun Kembali Masjid Bawazier untuk Mualaf Dusun Ngasalan!

Kebutuhan Dana 100.000.000

Dana Terkumpul 5.583.442

Donatur

0 Hari lagi

NU Care-LAZISNU Temanggung

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Kondisi atap yang bocor dan bangunan yang rawan roboh saat diguyur hujan menyisakan genangan-genangan air. Tidak adanya tempat wudhu maupun pengeras suara, semakin membuat Masjid Nuroh Fahad Bawazier terlihat sangat memprihatinkan dan semakin menegaskan bahwa masjid yang dibangun di tahun 1995 ini, hingga kini belum pernah dipugar maupun dibenahi.

Slamet Munasir (55), salah satu mualaf di Dusun Ngasalan, Desa Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Temanggung, menegaskan bahwa Masjid Bawazier harus segera dipugar.

Masjid ini sudah tidak segagah dulu Mas. Gentengnya sudah pada pecah. Apalagi kalau musim hujan, masjidnya sudah kayak kolam ikan. Ya, itu karena banyaknya atap yang bocor ditambah ternitnya sudah mulai amblas. Kayu penyangganya juga sudah rapuh, sudah hampir roboh. Makanya jama’ah juga takut untuk salat di masjid ini,” ungkap Slamet kepada Tim NU Care-LAZISNU Temanggung.

Masjid Bawazier yang dibangun di atas tanah wakaf dengan luas bangunan 6x6 m2 ini, diketahui terletak di kawasan perkampungan dengan minoritas muslim, terbukti dari data bahwa jumlah Kepala Keluarga Muslim di daerah ini hanya ada 15 KK. Bahkan sebagian besar masyarakat muslim di sana merupakan mualaf.

Abu Yazid (50), sesepuh Dusun Ngasalan yang juga Ketua Pembangunan Masjid Bawazier menegaskan bahwa menjadi minoritas membuat pembangunan masjid menjadi terhambat, bukan dari aspek lingkungan melainkan dari aspek ekonomi.

"Warga kami hanya 15 KK yang muslim. Pekerjaannya hanya sebagai petani kebun. Untuk membenahi dan membangun kembali masjid, kami belum mampu," ungkap Abu Yazid.

Sementara, untuk lingkungan sosial, Yazid mengaku meski dalam kehidupan beragama yang plural, tetapi dalam hubungan bersosial sangat baik dan tidak pernah ada konflik.

“Alhamdulillah, Mas, meski warga di sini mayoritasnya beragama Budha, kami selalu rukun. Tetapi ya kalau untuk membantu membiayai pembangunan masjid sangat berat karena faktor ekonomi,” tambahnya.

Yazid menuturkan bahwa dirinya sangat sedih melihat realita yang ada, terutama ketika hari Jumat tiba. Bukan hanya karena harus pergi ke dusun sebelah, melainkan ada saja para mualaf yang tidak dapat menunaikan sholat Jumat karena mungkin kondisi masjid yang jauh.

“Saya sangat berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk ikut membantu perbaikan Masjid Bawazier ini, karena bantuan tersebut pasti berdampak luar biasa bagi muslim di sini, terlebih bagi mereka yang statusnya mualaf, karena bantuan ini tentunya sangat membahagiakan dan menyemangati mereka dalam berislam.” Pungkasnya.

Mari bersama bantu warga di Dusun Ngasalan untuk dapat beribadah dengan nyaman dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya

    Kontributor: Tim LAZISNU PCNU Temanggung
    Editor:  Putri Azmi Millatie/ Wahyu Noerhadi
     

Kabar Terbaru

Belum ada kabar terbaru

Donatur