LAZISNU dan HIPMI Santripreneur Jawa Barat untuk Pesantren Mandiri
Pesantren di Jawa Barat memiliki ciri khas dan latar belakang yang beragam. Tidak semuanya memiliki sokongan finansial yang baik dan mumpuni. Dari pelbagai pesantren berbayar, banyak juga pesantren yang gratis dan murni untuk para duafa atau anak yatim.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, biasanya didapatkan dari bantuan teman-teman peduli juga usaha yang didirikan di pesantren. Tetapi, belum semua pesantren mampu berdaya dan mandiri untuk membiayai hidupnya. Meskipun makan bisa setiap hari, banyak guru yang masih rela tidak dibayar rutin setiap bulan jika tidak ada cukup uang.
Sejalan dengan program Provinsi Jawa Barat yakni One Pesantren One Product, Ikut Peduli memiliki cita-cita untuk memberdayakan sekaligus memandirikan pesantren terpilih melalui wirausaha lele.
Budidaya lele adalah bisnis yang menguntungkan dan potensial. Modal yang tidak terlalu besar dan perawatan yang mudah menjadikan bisnis ini cocok untuk pemula. Pangsa pasar yang luas dan olahan lele yang begitu banyak merupakan kesempatan baik yang mesti diambil. Sebut saja bagi para penjual pecel lele, lele goring, abon lele, hingga kerupuk lele.
Ikan lele termasuk ikan dengan adaptasi mudah di lingkungannya. Ia bisa hidup di kolam tanah, semen, atau terpal. Lele juga terkenal dengan ketahanan tubuhnya akan serangan penyakit lantaran lele terlindungi oleh lendiri di tubuhnya.
Soal gizi, ikan lele juga rendah kalori dan lemak. Dalam 100 gram porsi ikan lele hanya mengandung sekitar 122 kalori dan 6,1 gram lemak. Ia juga sumber vitamin B-12 dan protein berkualitas.
Pesantren yang terpilih nanti akan diberikan paket wirausaha budidaya lele. Setelah itu, mereka akan diberikan pelatihan kewirausahan serta dipantau rutin supaya pesantren mencapai kemandiriannya
Kebutuhan Dana 10.000.000.000
Dana Terkumpul 2.936.853
Donatur
0 Hari lagi
LAZISNU dan HIPMI Santripreneur Jawa Barat untuk Pesantren Mandiri
Pesantren di Jawa Barat memiliki ciri khas dan latar belakang yang beragam. Tidak semuanya memiliki sokongan finansial yang baik dan mumpuni. Dari pelbagai pesantren berbayar, banyak juga pesantren yang gratis dan murni untuk para duafa atau anak yatim.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, biasanya didapatkan dari bantuan teman-teman peduli juga usaha yang didirikan di pesantren. Tetapi, belum semua pesantren mampu berdaya dan mandiri untuk membiayai hidupnya. Meskipun makan bisa setiap hari, banyak guru yang masih rela tidak dibayar rutin setiap bulan jika tidak ada cukup uang.
Sejalan dengan program Provinsi Jawa Barat yakni One Pesantren One Product, Ikut Peduli memiliki cita-cita untuk memberdayakan sekaligus memandirikan pesantren terpilih melalui wirausaha lele.
Budidaya lele adalah bisnis yang menguntungkan dan potensial. Modal yang tidak terlalu besar dan perawatan yang mudah menjadikan bisnis ini cocok untuk pemula. Pangsa pasar yang luas dan olahan lele yang begitu banyak merupakan kesempatan baik yang mesti diambil. Sebut saja bagi para penjual pecel lele, lele goring, abon lele, hingga kerupuk lele.
Ikan lele termasuk ikan dengan adaptasi mudah di lingkungannya. Ia bisa hidup di kolam tanah, semen, atau terpal. Lele juga terkenal dengan ketahanan tubuhnya akan serangan penyakit lantaran lele terlindungi oleh lendiri di tubuhnya.
Soal gizi, ikan lele juga rendah kalori dan lemak. Dalam 100 gram porsi ikan lele hanya mengandung sekitar 122 kalori dan 6,1 gram lemak. Ia juga sumber vitamin B-12 dan protein berkualitas.
Pesantren yang terpilih nanti akan diberikan paket wirausaha budidaya lele. Setelah itu, mereka akan diberikan pelatihan kewirausahan serta dipantau rutin supaya pesantren mencapai kemandiriannya
Belum ada kabar terbaru