Pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak bencana awan panas guguran Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Jumat (14/01/2022).

Bagikan:  

Pembangunan 250 Huntara NU Peduli Lumajang Dimulai

By Kendi Setiawan

15/01/2022

483 kali dilihat

Lumajang, NU Care

Pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk warga terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru akhirnya dimulai. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, pada Jumat (14/01/2022) siang.

Sebelum proses peletakan batu pertama, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar menyatakan, NU sudah menyiapkan seluruh biayanya sekitar Rp4 miliar. Dana tersebut merupakan donasi dari masyarakat melalui NU Care-LAZISNU se-Jawa Timur. Kiai Marzuqi juga menegaskan, NU akan terus berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah untuk mengawal sampai para korban terdampak bisa hidup normal.

"Insyaa Allah NU bersama masyarakat, Pemkab dan Pemprov tidak hanya berhenti di bangunan hunian sementara, tapi juga akan memikirkan selanjutnya sampai mereka hidup normal," katanya di Kantor PCNU Lumajang.

Bupati Lumajang H Thoriqul Haq yang hadir bersama Kiai Marzuqi mengapresiasi kontribusi dan kepedulian NU dalam membantu penanganan bencana sejak awal hingga sekarang yang sudah memasuki tahap rehabilitasi. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur yang tak henti-hentinya memberikan bantuan untuk warga Lumajang.

"Alhamdulillah, Lembaga Amil Zakat NU yang mengumpulkan donasi dari masyarakat sudah menyiapkan dana untuk membangun Huntara. Terima kasih,” ujar Cak Thoriq, sapaan akrabnya.

Sementara itu, H Jamaluddin Plt Ketua PCNU Lumajang menuturkan, pembangunan Huntara ini menjadi amanah besar untuk NU dari para donatur. Namun, hal itu harus tetap mengacu kepada aturan yang telah dibuat Pemerintah Kabupaten Lumajang.

"Ini semua berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Lumajang, beda dengan tempat lain ketika terjadi bencana. Ini dimaksudkan agar pengelolaan atau pembangunan Huntara bisa tertib teratur dan saling mengisi, sehingga dibuatkan kebijakan oleh bupati," jelas pria yang biasa disapa Abah Jamal tersebut.

Oleh karena itu, Abah Jamal meminta maaf kepada seluruh elemen NU di berbagai penjuru jika beberapa keinginannya tidak terwujudkan dalam keikutsertaannya pada pembangunan Huntara ini. 

"Kita dapat jatah membangun 250 Huntara dan itu yang terbesar di antara lembaga-lembaga lain, sehingga jika ada teman-teman ingin berpartisipasi dalam menyelesaikan Huntara ini kami mohon maaf tidak bisa menentukan lokasi sendiri sesuai dengan keinginannya, termasuk spek dan lokasi yang akan dibangun ini karena harus sesuai SK bupati," ujarnya.

Editor: Kendi Setiawan

Lumajang
Gunung Semeru
Huntara
Lumajang
Gunung Semeru
Huntara

Berita Lainnya